Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Sitompul: Mas Ibas Bersih!

Kompas.com - 14/11/2013, 19:03 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan bahwa Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas tidak ada kaitannya dengan kasus dugaan korupsi Hambalang yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Menurut Ruhut, Ibas bukanlah anggota tim sukses Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung.

“Kalau Mas Ibas enggak ada kaitannya, apalagi kalau ditanya siapa tim sukses Mas Anas sebagai ketua umum, Mas Ibas itu bukan tim sukses lho, jadi tolong,” kata Ruhut di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (14/11/2013), seusai sebagai saksi dalam kasus dugaan gratifikasi Hambalang yang menjerat Anas.

Selama pemeriksaan sekitar tujuh jam, Ruhut mengaku diajukan sejumlah pertanyaan oleh penyidik KPK, di antaranya mengenai siapa penanggung jawab teknis Kongres Partai Demokrat 2010.

Menurut Ruhut, penanggung jawab teknis Kongres 2010 adalah Didik Mukrianto selaku ketua panitia. Sementara Ibas yang ketika itu menjadi steering committee, kata Ruhut, tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan kongres. “Teknis itu ketua organisasi komite, OC, Mas Didik, SC (steering committee) itu materi, beda. Jadi, kalau Mas Ibas enggak ada kaitannya,” tutur Ruhut.

“Jadi OC itu Mas Didik dan sudah diperiksa KPK kok sebagai saksi, tapi kalau Mas Ibas, itu clear (bersih), enggak ada, clear,” kata Ruhut lagi.

Selain itu, Ruhut mengaku kepada wartawan bahwa penyidik KPK menanyakan sejumlah politikus Partai Demokrat lainnya yang masuk dalam tim sukses Anas. “Mereka tanyakan mengenai Pak Nashor, mengenai Angie, mereka tanya mengenai Mirwan Amir, semuanya,” tambah Ruhut.

Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini mengaku mencium aroma bagi-bagi uang dalam Kongres Partai Demokrat 2010. Namun, Ruhut mengaku tidak melihat langsung pembagian uang tersebut. Ruhut pun mengaku tidak pernah menerima uang dalam Kongres Partai Demokrat.

Saat pelaksanaan Kongres, Ruhut mengaku hanya berperan sebagai motivator yang mengarahkan para pimpinan cabang untuk memilih Anas sebagai ketua umum. “Saya di dalam Kongres memenangkan Anas sebagai tim sukses, bertugas sebagai pemberi semangat kepada pemilik suara yang sudah dirangkul karena kebetulan saya dekat dengan mereka di era Pak Hadi Utomo sebagai ketua umum,” tutur Ruhut.

Sebelumnya, pengacara Anas, Firman Wijaya, menilai Ibas dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus diperiksa terkait penyidikan kasus dugaan korupsi Hambalang. Menurut Firman, SBY dan Ibas harus diperiksa karena keduanya merupakan pihak yang juga bertanggung jawab atas pelaksanaan Kongres Partai Demokrat 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com