Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Syiah Minta Segera Dipulangkan

Kompas.com - 13/11/2013, 07:23 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengungsi Syiah yang masih tinggal sementara di Rumah Susun Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur, mendesak pemerintah segera memulangkan mereka langsung ke kampung halaman di Sampang, Madura. Mereka menagih komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang mendorong rekonsiliasi, penyiapan rumah, dan pemulangan.

”Kami minta pemerintah segera memulangkan kami ke Sampang dan dibuatkan rumah. Kami ingin membangun kehidupan baru yang damai, tanpa kekerasan,” kata salah satu pengungsi Syiah, M Zaini, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (12/11).

Rabu pekan lalu, Menteri Agama Suryadharma Ali diampingi perwakilan pemerintah daerah mengunjungi dan berbicara langsung dengan pengungsi Syiah di Rusun Jemundo. Dia berjanji memulangkan pengungsi ke Sampang asalkan mau dipindahkan dulu ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, untuk mengikuti program ”penyamaan persepsi”. Pemda berusaha memindahkan 20 pengungsi ke Asrama Haji, Minggu lalu, tetapi pengungsi menolak.

Zaini menjelaskan, pengungsi berpegang pada komitmen Presiden yang disampaikan saat menerima perwakilan pengungsi di Cikeas, Juli. Presiden mendorong rekonsiliasi, pemulangan pengungsi ke Sampang, dan pembangunan rumah serta infrastruktur asalkan mereka bisa hidup damai. Tidak disebutkan adanya persyaratan harus bertobat dari Syiah ke Sunni.

 
Penyamaan persepsi

Suryadharma Ali ketika ditemui di Universitas Islam Negeri Jakarta, Senin lalu, menjelaskan, pemerintah akan memulangkan pengungsi Syiah ke Sampang. Mereka diminta bekerja sama untuk mengikuti program dialog tentang bertetangga yang baik atau ”penyamaan persepsi”.

”Mereka menolak karena maunya pindah bareng-bareng. Itu nanti akan dikoreksi,” kata Suryadharma.

Pemerintah sedang menyiapkan pembangunan rumah untuk pengungsi dan ditargetkan selesai pada 2 atau 3 Desember 2013. ”Pembangunan rumah siap, biaya siap, dan yang mengerjakan siap. Tinggal penyamaan persepsi,” katanya.

Menurut Direktur Lembaga Bantuan Hukum Universalia Hertasning Ichlas, yang mendampingi pengungsi, pemindahan pengungsi ke Asrama Haji itu bagian dari upaya para kiai untuk memaksa mereka menjadi Sunni sebelum pulang kampung.

”Kami prihatin instruksi Presiden ternyata diabaikan, bahkan lebih jauh telah diolah dengan cara kasar berupa pemaksaan pertobatan terselubung di Asrama Haji,” katanya. (IAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com