Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulkan Capres Pilihan di Konvensi Rakyat Capres 2014

Kompas.com - 10/11/2013, 13:23 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2013), sejumlah tokoh masyarakat, rohaniwan, akademisi, dan budayawan meluncurkan "Konvensi Rakyat Calon Presiden RI 2014". Melalui konvensi ini, diharapkan muncul kader terbaik pilihan rakyat untuk menjadi presiden selanjutnya.

"Menyadari pentingnya pergantian kepemimpinan nasional pada momentum Pemilu Presiden 2014, maka masyarakat merindukan munculnya tokoh-tokoh bangsa berkualitas yang patut dijadikan perspektif baru sebagai calon presiden 2014," ujar Salahudin Wahid selaku Ketua Komite Konvensi Rakyat, dalam acara peluncuran Konvensi Rakyat Capres RI 2014, Minggu siang.

Salahuddin yang akrab disapa Gus Sholah ini menjelaskan, konvensi rakyat didasari kebutuhan untuk mencari tokoh yang memiliki pemikiran yang baik untuk menjadi acuan dan landasan untuk memimpin bangsa. Pemilihan presiden secara langsung yang ketiga pada tahun 2014 nanti diharapkan memunculkan nama yang benar-benar berkualitas dan bukan karena kepentingan partai politik.

Ia menjelaskan konvensi seperti ini sebelumnya juga sudah ada pada pemilu tahun 2004 seperti dilakukan oleh Partai Golkar. Pada tahun 2009, konvensi ini tidak ada karena posisi SBY yang masih sangat kuat.

Gus Sholah juga menyampaikan apresiasinya terhadap Konvensi Capres Partai Demokrat dan konvensi rektor universitas. Namun, lanjutnya, konvensi rakyat ini lebih dipercaya untuk memunculkan kader-kader terbaik bangsa untuk membawa NKRI bangkit dari keterpurukan.

Komite ini diketuai oleh Gus Sholah, sementara anggota komite terdiri dari oleh Adnan Buyung Nasution, Natan Setiabudi, Jaya Suprana, Frans Magnis-Suseno, Ichlasul Amal, Aristides Katoppo, serta Sekretaris Komite, Rommy Fibri. Selain Gus Sholah, yang hadir saat peluncuran konvensi ini di Gedung Joeang 45, Jalan Menteng Raya No. 31 adalah Rommy Fibri dan Natan Setiabudi.

Gedung Joeang 45 dipilih sebagai tempat peluncuran karena dinilai sebagai saksi bisu perjuangan pemuda merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Konvensi rakyat ini pun terbuka bagi seluruh masyarakat. Peserta bisa mengajukan diri sendiri atau diajukan oleh partai politik, komunitas, ataupun organisasi kemasyarakatan sesuai dengan persyaratan calon presiden konvensi rakyat.

Peserta nantinya diwajibkan mengikuti tahapan konvensi yang terdiri atas seleksi administratif dan debat publik Calon Presiden Konvensi Rakyat. Tahapan seleksi berlangsung pada 10 November-10 Desember 2013. Pada tahap ini tidak ada batasan mengenai jumlah pendaftar.

Selanjutnya, Komite Konvensi akan memilih enam peserta yang lolos seleksi akhir untuk mengikuti debat publik yang diselenggarakan 15 Desember 2013 hingga 31 Januari 2014. Debat Publik akan diselenggarakan sebanyak enam kali yaitu di Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Jakarta. Peserta konvensi rakyat yang ada di peringkat teratas akan diumumkan dan diusulkan dengan partai politik untuk mendapatkan dukungan suara sesuai persyaratan minimal perolehan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com