Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR: Perketat Kepemilikan Senjata Polisi

Kompas.com - 06/11/2013, 12:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat Sidarto Danusubroto menilai banyaknya kasus penembakan yang dilakukan aparat kepolisian kepada masyarakat sipil adalah bukti tidak ketatnya seleksi kepemilikan senjata api. Sidarto meminta Polri melakukan tes kejiwaan secara berkala untuk mengevaluasi kepemilikan senjata api.

"Harus dilakukan tes psikologis secara berkala. Yang emosinya labil, jangan diberikan senjata," ujar Sidarto di Kompleks Parlemen, Rabu (6/11/2013).

Mantan ajudan Presiden pertama IR Soekarno ini menjelaskan, psikotes memang sudah dilakukan dalam rekrutmen anggota pada tahap awal. Namun, dalam perkembangannya, Sidarto menuturkan, emosi anggota Polri pun berubah-ubah.

"Maka dari itu, pimpinan polisi harus tahu senjata itu diberikan ke orang yang tepat dan tidak labil. Jangan sampai senjata itu jatuh ke anggota yang trigger happy, mudah menodongkan senjata," imbuh Sidarto.

Sidarto yang juga politisi senior PDI Perjuangan ini mengatakan jika ada yang sudah melakukan kekerasan ke masyarakat sipil, anggota polisi tersebut harus dipidanakan. Ke depan, Sidarto berharap Polri bisa mengevaluasi diri dengan lebih menanamkan pendidikan tentang hak asasi manusia dalam kurikulumnya.

Penembakan terjadi di Blok L, Kompleks Ruko Seribu, Kompleks Galaxy, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa (5/11/2013) malam. Pelaku penembakan, yakni Wawan, adalah anggota Brimob Kelapa Dua yang tengah dalam kondisi mabuk. Penembakan diduga terjadi lantaran Wawan merasa kesal dengan korban, Bachrudin (35), yang menolak perintah pelaku, yakni memberi hormat.

Bachrudin tak bisa berkutik saat peluru bersarang di dada bagian kiri. Jenazah Bachrudin kini tengah diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sementara Wawan akhirnya menyerahkan diri. Aksi kekerasan yang dilakukan polisi juga sempat menimpa Robin Napitupulu (25) pada pertengahan Oktober lalu di Koja, Jakarta Utara.

Saat itu, mobil yang dimiliki Robin ditembaki oleh aparat kepolisian. Robin juga dipukul oleh anggota itu hingga mengalami luka. Belakangan diketahui bahwa Robin adalah korban salah sasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com