Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Tokoh, PKB Manfaatkan Mahfud, Rhoma, dan JK

Kompas.com - 31/10/2013, 14:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Munculnya nama Mahfud MD, Rhoma Irama, dan Jusuf Kalla dalam bursa calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dinilai sebagai salah satu taktik dan strategi PKB dalam meningkatkan elektabilitas partai. PKB tengah mencari seorang tokoh nasional sebagai magnet elektoral sepeninggal almarhum Gus Dur.

"Sepeninggal Gus Dur, praktis PKB mengalami krisis tokoh. Tidak ada lagi tokoh yang mampu menggenjot suara PKB yang terus menurun. Hadirnya tiga nama itu bisa dipastikan taktik dari PKB," ujar pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yudha, saat dihubungi, Kamis (31/10/2013).

Hanta menilai, taktik PKB mirip dengan cara yang dilakukan Partai Demokrat. Hanya, PKB tidak memilih jalan konvensi seperti Partai Demokrat karena dikhawatirkan tidak ada peserta yang mendaftar.

Sementara itu, dengan memainkan wacana bursa capres melalui Mahfud, Rhoma, maupun JK, PKB tetap mendapat keuntungan elektoral. Terlebih lagi, lanjutnya, preferensi pemilih Indonesia masih melihat tokoh daripada program partai.

"Oleh karena itu, PKB tengah melakukan simbiosis mutualisme. Bagi PKB, kehadiran tiga tokoh adalah magnet elektoral, sementara untuk tiga tokoh sedang mencari kendaraan politik," ujar Hanta.

Selain tidak ada lagi tokoh yang mumpuni, PKB juga tengah mengalami krisis dukungan akar rumput. PKB yang mulanya memiliki basis kuat dari kalangan warga Nahdlatul Ulama kini tak lagi bisa diandalkan. Suara NU telah terpecah ke partai-partai Islam lain, termasuk ke para pendukung Yenny Wahid.

Menurut Hanta, munculnya tiga nama tokoh ini menunjukkan PKB tengah berusaha keras meluaskan basis massanya. PKB tak akan lagi hanya bergantung pada suara NU. Namun, Hanta berpendapat PKB juga tidak memiliki rencana matang untuk ketiga kandidat itu. Bisa saja, lanjutnya, salah satu tokoh itu dijadikan calon wakil presiden jika PKB gagal meraih suara 20 persen.

"Maka dari itu, para tokoh ini jangan over-confident juga," tuturnya.

Bursa calon presiden di PKB kini semakin sesak dengan kehadiran Jusuf Kalla. Ada 11 pengurus DPW yang tersebar di Indonesia mendeklarasikan dukungan terhadap mantan Wakil Presiden RI itu.

Namun, PKB belum memutuskan pilihan antara JK, Mahfud, maupun Rhoma Irama. PKB menyatakan akan memilih capres berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan partai itu, yakni melalui rapat musyawarah nasional yang akan dilakukan pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com