Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertutup, Peluang Eko Patrio Jadi Capres dari PAN

Kompas.com - 28/10/2013, 07:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei menyebut Eko Patrio sebagai salah satu kader Partai Amanat Nasional yang punya kans menjadi calon presiden alternatif pilihan publik. Namun, partai matahari biru menegaskan, soal calon presiden yang akan diusung sudah tak ada "tawar-menawar".

"Mas Eko itu populer, dan kader terbaik PAN. Tapi soal capres, keputusan partai tetap Hatta Rajasa," kata Ketua DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (27/10/2013) malam. Keputusan mengusung Hatta, Ketua Umum PAN, diambil pada rapat kerja nasional PAN pada November 2011.

Rakernas PAN pada 2013 kembali menguatkan keputusan pencalonan Hatta itu. Bersamaan, ditetapkan pula target perolehan 15 persen suara nasional pada Pemilu 2014. Viva mengatakan, partainya juga terus berkomunikasi dengan partai lain, untuk kemungkinan koalisi di Pemilu Presiden 2014.

Diberitakan sebelumnya, nama politisi PAN Eko Patrio masuk dalam daftar tokoh muda yang dianggap publik mampu menjadi alternatif calon presiden 2014 dari PAN. Poin tersebut merupakan salah satu poin hasil survei dari Political Weather Station (PWS) mengenai tokoh muda dan alternatif 2014.

Survei ini dilakukan dengan 1.070 responden di 34 provinsi pada kurun waktu 21 September hingga 24 Oktober 2013. Sebagian besar responden adalah kalangan menengah ke bawah, dengan sebagian besar merupakan lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).

Metode survei adalah wawancara tatap muka dengan pedomen kuesioner. Menurut hasil survei tersebut, Eko yang pernah berprofesi sebagai pelawak dan kini menjadi anggota Komisi X DPR, merupakan alternatif lain dari PAN, yakni Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo, dan Sekjen PAN Taufik Kurniawan.

Eko berada di posisi paling bawah dibandingkan tiga nama lainnya, dengan dukungan 2,8 persen responden. Posisi pertama ada Zulkifli Hasan dengan dukungan 8,8 persen responden, diikuti Drajad dengan 6,9 persen, dan Taufik 5,6 persen.

PWS mengajukan pertanyaan terbuka kepada responden pada poin siapakah tokoh muda dan alternatif calon pemimpin masa depan PAN. Peneliti PWS, Imam Sofyan, menduga nama Eko masuk sebagai calon presiden alternatif dari PAN karena memang dukungan untuk Eko di Nganjuk, Jawa Timur, cukup kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com