Maruarar menyampaikan, partai yang melirik dan membuka wacana untuk menggaet Jokowi sebagai calon presiden atau calon wakil presiden bukan hanya Golkar. Ia mengklaim, hampir semua partai politik setidaknya pernah menyampaikan niat berkoalisi dengan PDI Perjuangan untuk memuluskan niatnya menggaet Jokowi.
"Golkar lirik Jokowi, masak ngelirik saja enggak boleh? Tapi kewenangan tetap ada di Bu Mega (Ketua Umum DPP PDI Perjuangan)," kata Maruarar, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Jokowi "moncer"
Nama politisi PDI Perjuangan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakrat Joko Widodo alias Jokowi dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, paling mencuat di antara sejumlah nama yang diusulkan kader internal Golkar sebagai calon pendamping Aburizal Bakrie yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menjelaskan, usulan nama-nama calon pendamping Ical muncul dari internal partainya. Ia memrediksi, nama-nama tersebut akan terus muncul dan diajukan kepada Ical saat Golkar menggelar Rapimnas.
"Nama yang moncer, seperti Jokowi, dan Mahfud MD itu ada diusulkan," kata Tantowi, dalam peringatan HUT Golkar ke 49, di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (20/10/2013).
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan, alasan tingginya dukungan untuk Jokowi dan Mahfud sebagai pendamping Ical karena keduanya berasal dari suku Jawa yang dianggap mampu melengkapi Ical. Selain itu, ada juga usulan untuk menggaet calon wakil presiden yang memiliki latar belakang militer, seperti Pramono Edhie Wibowo yang saat ini menjadi peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.