Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pujian untuk Jokowi di Rapat Fraksi Demokrat

Kompas.com - 17/10/2013, 15:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kesuksesan Joko Widodo (Jokowi) dalam memikat hati masyarakat terus menuai pujian. Tak tanggung-tanggung, pujian juga mengalir dari internal Partai Demokrat, rival berat PDI Perjuangan, partai yang membesarkan Jokowi.

Yang mengejutkan, pujian untuk Jokowi itu diungkapkan oleh anggota Fraksi Partai Demokrat, Anwar Yunus, dalam sebuah rapat pleno fraksi dengan agenda mengenalkan dua peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan dan Endriartono Sutarto.

Saat pleno memasuki sesi tanya jawab, Anwar menyampaikan bahwa Jokowi adalah figur yang sukses di pemerintahan. Padahal, Jokowi dianggap tak memiliki latar belakang pendidikan pemerintahan namun dapat populer di mata masyarakat saat berkampanye dengan mobil Esemka.

KOMPAS.com/Indra Akuntono Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan dan Endriatono Sutarto saat dikenalkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf kepada anggota Fraksi Partai Demokrat, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (17/10/2013).

"Itulah dia (Jokowi) sehingga menjadi Gubernur DKI Jakarta," kata Anwar, Kamis (17/10/2013).

Anwar melanjutkan, sebagai Gubernur, Jokowi dianggapnya cukup berhasil. Meski beberapa program yang dieksekusi oleh Jokowi bukanlah program yang benar-benar baru.

Program rumah deret, kata Anwar, adalah program Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta yang menjabat jauh sebelum Jokowi. Menurut Anwar, kesuksesan tersebut dilandasi oleh sikap Jokowi yang santun, tidak elitis, dan merealisasikan semua janji-janji yang disampaikan dalam kampanye. Anwar meminta, para peserta konvensi dapat meniru Jokowi untuk menyamakan antara perkataan dan perbuatan.

"Sebetulnya (program Jokowi) tidak ada yang baru, tetapi dia dilihat oleh masyarakat. Dari visi dan misi yang normatif tadi, bagaimana (peserta konvensi) implementasikan agar masyarakat bisa melihat secara langsung," ujarnya.

Saat menyampaikan responsnya, Anies mengaku sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh Anwar. Anies percaya, bahwa saat ini masyarakat telah bosan melihat janji-janji calon pemimpin yang dilakukan dengan janji-jani semata, tetapi lebih suka pada aksi nyata dengan bukti yang konkret.

"Menyangkut pencitraan, saya belajar di setiap daerah, saya lihat pesan itu seharusnya disampaikan degan benar dan baik serta kreatif. Saat ini masyarakat sudah bosan dengan cara tradisional seperti pemasangan spanduk dan lainnya," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com