"Untuk pencalegan, SBY tidak terlibat, kalau ada beberapa nama disebut di situ yang punya hubungan dengan beliau, pasti beliau tidak tahu-menahu karena semua itu ada tangan tim pencalegan yang menerima pendaftarannya. Saya percaya tidak ada yang memberi tahu beliau tentang ada yang nyalon masih ada hubungan keluarga dengan beliau," kata Sutan ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (14/10/2013).
"Nah, kekhawatiran kita ini sudah mulai terlihat di Banten dan di beberapa tempat, serta bahkan dimulai dari dalam tubuh beberapa parpol itu sendiri. Dan, ini kalau tidak kita cegah atau kita biarkan begitu saja, saya khawatirkan yang menjadi korban adalah rakyat dan negeri kita ini sendiri. Inilah yang dikhawatirkan Pak SBY," kata Sutan.
Jumat (11/10/2013), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk tidak menyalahgunakan wewenangnya dengan menaruh para kerabatnya di lingkaran kekuasaan serta menyatukan antara kekuasaan politik dan kekuasaan bisnis. Pernyataan SBY ini dianggap sebagai sindiran terhadap politik dinasti di daerah.
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto ikut menyindir politik "Dinasti Cikeas". Menurutnya, sejumlah kerabat SBY adalah di susunan pengurus Partai Demokrat dan juga caleg dari Demokrat, antara lain Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas; Anggota Dewan Pembina Demokrat Pramono Edhie Wibowo; Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto; Sartono Hutomo (sepupu SBY), caleg DPR Jatim VII; Putri Permatasari (keponakan Agus Hermanto), caleg DPR Jateng I; dan Hartanto Edhi Wibowo (adik ipar SBY), caleg DPR Banten III.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.