Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemsaneg Amankan Jalur Komunikasi Pimpinan KPU, Ada apa?

Kompas.com - 10/10/2013, 20:26 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) menyepakati nota kesepahaman untuk mengamankan data pemilu. Salah satu butir yang tertuang dalam nota kesepahaman tersebut adalah Lemsaneg akan mengamankan jalur komunikasi yang digunakan oleh para pimpinan KPU.

"Pengamanan komunikasi pimpinan KPU ini perlu kita lindungi. Tapi jangan dipikirkan dalam artian negatif. Lemsaneg juga tidak akan tahu apa yang dikomunikasikan para pimpinan KPU," tutur Kepala Lemsaneg, Mayor Jenderal TNI Djoko Setiadi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Djoko menjelaskan bahwa lembaganya bisa menjamin independensi dan netralitas saat bekerja sama dengan KPU sebagai penyelenggara pemilu. Ia mengklaim bahwa sejak pertama kali didirikan, Lemsaneg tidak pernah tunduk kepada penguasa.

Insan sandi Indonesia, kata Djoko, memiliki doktrin bahwa pengabdian mereka hanya kepada masyarakat. "Jadi fungsi Lemsaneg dalam pengamanan data pemilu justru untuk membantu masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU Husni Kamal Malik menguraikan substansi nota kesepahaman antara KPU dan Lemsaneg. Ia menjelaskan butir-butir tersebut antara lain penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia dalam pengamanan data pemilu, penyediaan perangkat keamanan data, pengamanan dan pendistribusian dokumen elektronik, pengamanan pusat data, dan pengamanan jalur komunikasi pimpinan KPU.

Husni menuturkan alasan KPU menggandeng Lemsaneg karena pihaknya tidak bisa menyelenggarakan pemilu tanpa bantuan dari pihak lain. Menurutnya, keberadaan Lemsaneg diperlukan karena lembaga intelijen itu dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyediakan SDM yang dimilikinya untuk mendukung penyelenggaraan pemilu.

"Kami memastikan bahwa KPU memiliki standar kerja yang transparan dan akuntabel. Dalam hal ini, publik bisa mengawasi kerja sama KPU dengan Lemsaneg," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com