Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo: Ada Skenario Politik di Balik Penangkapan Ketua MK

Kompas.com - 05/10/2013, 12:59 WIB
Haryo Damardono

Penulis

Sumber KOMPAS

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjaga independensi lembaga-lembaga negara. Hal ini diungkapkan Tjahjo setelah mencermati rencana Presiden untuk mengumpulkan pemimpin lembaga-lembaga negara, terutama lembaga yang terkait penegakan hukum.

"Harus dicermati jangan sampai (Presiden dan para pemimpin lembaga) mengambil sebuah keputusan bersama atau keputusan atas nama lembaga tinggi negara. Hal itu dapat mengancam  independensi lembaga-lembaga tersebut," kata Tjahjo, Sabtu (5/10/2013).

Tjahjo menegaskan, Presiden tidak dapat mengoordinasi Ketua Mahkamah Konstitusi, Ketua Mahkamah Agung, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, maupun Ketua Pemilihan Umum. "Tidak bisa juga menarik sebuah keputusan bersama—dalam pertemuan yang sifatnya bisa informal, dalam hal pembahasan kegentingan negara atau kedaulatan negara maupun ancaman bangsa," ujar Tjahjo.

"Ada hal yang menarik. Terkait kasus Ketua MK Akil Mochtar, tiba-tiba Presiden mengucapkan terima kasih kepada KPK yang telah menangkap Akil. (Jadi), ada skenario untuk mendelegitimasi MK," ujar Tjahjo.

Tjahjo menduga, ada maksud ketika kasus Century tidak dapat dibendung lagi, maka pengadilan MK sudah tidak bisa dipercaya lagi. "Atau minimal sudah dijinakkan dengan perpanjangan tangan Istana dengan hakim MK yang wakil pemerintah. Jadi, benar-benar skenario politik yang luar biasa," ujar Tjahjo.

Menurut Tjahjo, wacana Presiden untuk mencari metode rekrutmen hakim MK justru menimbulkan pertanyaan. "Kenapa sangat antusias? Kita memang tidak boleh curiga. Apa pun, kita mengantisipasi tiap gelagat dan dinamika yang terus bergerak dengan cepat. Jangan sampai warna-warni faktor X akan mengganggu penegakan hukum dan demokrasi kita," demikian dipaparkan Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com