Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wantimpres Minta Islah di Sampang Disosialisasikan

Kompas.com - 03/10/2013, 18:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perdamaian atau islah oleh para pihak yang bertikai di Sampang, Madura, Jawa Timur, diharapkan bisa disosialisasikan kepada semua pihak terkait, terutama jajaran pemerintah. Dengan sosialisasi, semua pihak dapat yakin bahwa islah memang sudah terjadi dan dapat ditindaklanjuti.

Harapan itu disampaikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hukum dan HAM, Albert Hasibuan, seusai menerima para perwakilan warga Sampang di Kantor Wantimpres, Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Perwakilan warga yang hadir di antaranya Nur Tamam, Ketua Lembaga Persatuan Umat Islam (LPUI), dan kiai setempat KH Syuaibi. Didampingi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia (YBHU), mereka datang untuk menjelaskan proses islah yang terjadi pada 23 September lalu.

Dari penjelasan tersebut, Albert yakin islah sudah terjadi tanpa ada rekayasa. Setelah itu, perlu diyakinkan juga semua pihak yang masih ragu atas islah. "Saya anjurkan untuk berbicara kepada Pemprov Jatim dan Pemda Sampang agar semua mendukung usaha kita sehingga semua pengungsi bisa pulang, membangun rumah, dan sebagainya," kata Albert.

Nur Tamam mengatakan, islah yang sudah terjadi merupakan kesepakatan bersama setelah dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya silaturahim. Islah, kata dia, ditandatangani oleh 75 orang yang mewakili warga dan 35 orang dari kelompok Syiah.

Hanya, kata dia, pihaknya perlu bantuan dari semua pihak, terutama pemerintah pusat, untuk menindaklanjuti islah. Pemerintah diminta membantu untuk meyakinkan pihak-pihak yang masih mempermasalahkan islah.

Syuaibi mengatakan, jika pihaknya tidak didukung, terutama oleh pemerintah, maka situasi itu akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak ingin ada perdamaian untuk kembali memecah belah warga.

"Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu, bagaimana kita bisa bergerak dan tidak memberi peluang kepada pemecah belah. Tantangan kita ke depan menghadapi pemutarbalikan fakta. Kita dianggap tidak benar-benar islah," kata dia.

Albert menambahkan, ia akan segera mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberi pertimbangan supaya pemerintah menindaklanjuti islah. "Saya hanya harapkan kedamaian di Sampang," pungkas Albert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com