"Kami mengharapkan jajaran kepolisian segera menuntaskan kejadian-kejadian tersebut. Tunjukkan Polri masih ada, untuk membuat rasa aman bagi masyarakat kita," kata Ketua DPR Marzuki Alie, melalui layanan pesan, Rabu (11/9/2013) pagi. '
Marzuki mengatakan aksi penembakan ini bisa mengincar siapa pun. Bila aparat keamanan pun menjadi korban, menurut dia masyarakat sipil akan menjadi lebih terancam.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan aksi teror ini terkait dengan Pemilu 2014, Marzuki hanya memberikan jawaban singkat. "Tugas polisi untuk mengungkapkan tuntas."
Seperti diketahui, polisi berpakaian Provos Polri, Bripka Sukardi, tewas setelah ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013) malam.
Menurut keterangan yang dihimpun dari sejumlah saksi mata, korban ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. Hasil otopsi mendapatkan empat luka tembak dengan tiga proyektil di jasad Sukardi.
Sukardi ditembak saat sedang mengawal enam truk bermuatan alat konstruksi. Dia mengendarai sepeda motor bernomor polisi B 6671 TXL. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.20 WIB.
Saat ini jenazah Sukardi masih berada di rumah duka di Blok J Kompleks Asrama Polisi Cipinang Baru Raya, Cipinang, Jakarta Timur. Rencananya Sukardi akan dimakamkan di pemakaman Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu siang. Dia meninggalkan seorang istri, Tirta sari, dan tiga anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.