Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Outsourcing" Kacau, DPR Sindir Dahlan Sempat-sempatnya Ikut Konvensi

Kompas.com - 09/09/2013, 12:02 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan tak henti-hentinya kena "omelan" para wakil rakyat di Kompleks Parlemen, Senin (9/9/2013). Kali ini, selain tak hadir pada rapat sebelumnya, Dahlan disindir anggota DPR karena keputusannya ikut konvensi calon Presiden Partai Demokrat. Padahal, menurut anggota DPR, masih banyak persoalan outsourcing yang belum selesai.

"Bapak ikut konvensi, tunjukkan kalau peduli sama rakyat. Jangan enak banget ngomong bahwa ini sudah sering dibahas. Kalau mau dpilih konvensi capres sama rakyat, ya tunjukkan dong, Pak," ujar anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Hanura, Djamal Aziz, dalam rapat dengar pendapat Komisi IX terkait kasus tenaga alih daya di Kompleks Parlemen, Senin (9/9/2013).

Kompas.com/SABRINA ASRIL Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Hanura Djamal Aziz.

Awalnya, Dahlan juga diminta memberikan penjelasan apa pun saat diberikan waktu untuk memaparkan laporannya. Namun, Dahlan justru memberikan kesempatan itu kepada direksi-direksi BUMN yang dinilai bermasalah. Dahlan beralasan hal ini dilakukannya karena kasus tersebut sudah lama dibahas dan agar bisa dijabarkan secara detail oleh direksi BUMN.

Sementara itu, Djamal mengatakan bahwa dirinya kerap mendapat pesan singkat dari para buruh yang berisi meminta bantuan anggota DPR. Oleh karena itu, Djamal meminta paling tidak Dahlan mau memaparkan sendiri persoalan outsourcing.

"Kalau Bapak kayak gini, saya yang bilang pertama kali... Bodooo! Mau ikut konvensi juga. Ini urusan menteri intinya," kata Djamal yang mendapat tepuk tangan dari kalangan buruh yang turut menyaksikan rapat dari bagian balkon atas.

Sementara itu, anggota Komisi IX dari Fraksi PKS, Indra, juga meminta Dahlan menjelaskan persoalan umum outsourcing.

"Ini sudah berlangsung terstruktur dan sistematis. Harus dijelaskan oleh Menteri BUMN karena ini menyangkut kebijakan menyeluruh," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com