Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Temui JK, Ketua Komite Konvensi Demokrat Bungkam

Kompas.com - 27/08/2013, 21:56 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Konvensi calon presiden Partai Demokrat, Maftuh Basyuni, bungkam ketika ditanya hasil pertemuan dengan Ketua PMI Muhammad Jusuf Kalla. Pada kesempatan itu, komite ingin menanyakan keputusan JK apakah akan mengikuti konvensi atau tidak.

"Tanya Pak JK saja," kata Maftuh di kediaman Jusuf Kalla di Jalan Darmawangsa Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2013).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Maftuh datang bersama dengan Wakil Ketua Konvensi Partai Demokrat Taufiqurrahman Ruki. Keduanya tiba sekitar pukul 19.30. Pertemuan ketiganya dilangsungkan secara tertutup di ruang tamu rumah Jusuf Kalla. Pertemuan itu berlangsung selama lebih kurang 75 menit dan berakhir sekitar pukul 20.45.

Seusai pertemuan, di depan pintu rumah Jusuf Kalla, keduanya lantas berpamitan. Kemudian, Jusuf Kalla mengantarkan keduanya sampai di depan pintu pagar.

Setelah itu, dengan menggunakan mobil sedan Nissan Teana B 1010 RFW warna hitam, keduanya meninggalkan rumah Jusuf Kalla.

Seperti diberitakan, JK tidak memiliki kendaraan parpol jika memang ingin maju dalam pilpres. Pasalnya, Golkar sudah menetapkan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres dalam Rapimnas III tahun 2012. Adapun cawapres akan ditetapkan Ical.

Dalam beberapa kesempatan, JK sudah menyampaikan penolakan ikut konvensi. Ia menganalogikan konvensi seperti babak penyisihan di Indonesian Idol. Padahal, JK sudah pernah menduduki posisi wapres.

"Biarlah teman-teman lain yang maju untuk mengikuti konvensi calon presiden," kata JK.

Pada kesempatan lain, JK mengatakan bahwa ia siap menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Pemilu 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Nasional
PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

Nasional
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Nasional
Pertahanan Udara WWF ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Pertahanan Udara WWF ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Nasional
Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com