Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji-janji Moeldoko jika Jadi Panglima TNI

Kompas.com - 21/08/2013, 15:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon tunggal Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menjanjikan inovasi internal di tubuh TNI jika ia terpilih. Dengan kekuatan personel dan rasio penggunaannya, menurut dia, perlu komitmen tinggi untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit TNI. Profesional karena terlatih dan terdidik, serta sejahtera sebagai prajurit TNI dalam melaksanakan tugas.

"Sebagai prajurit militer, kesejahteraan dapat diartikan bahwa prajurit dilengkapi dengan alutsista yang andal dan ergonomis, dan prajurit TNI juga dijamin hak-haknya untuk hidup layak dengan status sebagai prajurit TNI," kata Moeldoko, dalam rapat uji kelayakan dan kepatutan, di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Selain itu, Moeldoko juga mengungkapkan gagasan terkait inovasi teknologi dan manajemen terpadu dengan pemilihan alutsista yang memiliki teknologi serta ergonomis. Ia berpendapat, melengkapi prajurit dengan perlengkapan berteknologi canggih mungkin terlihat mahal dalam jangka pendek, tetapi efisien dalam jangka panjang. Pemilihan alutsista dengan teknologi tinggi, menurutnya, dapat mengurangi jumlah personel secara signifikan atau setidaknya bisa bertahan pada zero growth.

Ia juga bertekad untuk mengurangi risiko ketergantungan pada alutsista dari luar negeri. Alasannya untuk menciptakan kemandirian pada jangka menengah dan jangka panjang sekaligus mencegah penyadapan oleh pihak lawan yang dapat berimplikasi pada jatuhnya korban prajurit TNI yang lebih banyak.

Menyongsong pemilihan umum 2014, Moeldoko menjamin TNI akan berdiri dalam posisi netral dengan tetap berkontribusi pada penyelenggaraannya sesuai undang-undang. Kepala Staf TNI AD ini juga berjanji TNI akan selalu berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Dan yang lebih penting lagi, saya menjamin TNI tak akan lagi kembali ke Dwi Fungsi ABRI seperti di masa lalu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com