Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2014, Ada 19 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama

Kompas.com - 21/08/2013, 13:14 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Total jumlah hari libur nasional dan cuti bersama pada 2014 mencapai 19 hari. Pemerintah menetapkan jumlah hari libur nasional dan cuti bersama 2014 bertambah menyusul penetapan Hari Buruh sebagai hari libur nasional.  

"Total ada 19 hari libur dan cuti bersama," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar, seusai penandatanganan Surat Keputusan Bersama Menpan-RB, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Agama, Rabu (21/8/2013).

Penandatanganan tersebut disaksikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Azwar memaparkan, pemerintah menetapkan cuti bersama sebanyak empat hari, yaitu tiga hari cuti bersama Idul Fitri dan satu hari pada hari Natal. Dia mengatakan, pihaknya memprediksi Idul Fitri jatuh pada Senin dan Selasa. Dengan demikian, lanjutnya, cuti bersama ditetapkan tiga hari, yakni Rabu, Kamis, dan Jumat.

Ia menjabarkan, pada Mei 2014, terdapat empat hari libur, yaitu 1 Mei (Hari Buruh), 15 Mei (Waisak), 27 Mei (Isra Miraj), dan 29 Mei (Kenaikan Isa Al Masih). Dua hari libur, katanya, jatuh pada pekan yang sama, yaitu Isra Miraj (Selasa, 27 Mei) dan Kenaikan Isa Al Masih (Kamis, 29 Mei).

"Saya minta jangan membolos di hari di sela-sela dua hari itu. Ada sanksi untuk yang membolos," tegas Azwar.

Ia mengatakan, cuti bersama pada tahun 2013 sendiri mencapai lima hari. "Jadi, kalau dihitung, jumlah libur 2014 sama dengan 2013," jelas Azwar.

Soal banyaknya hari libur dan cuti bersama, dia berdalih, berdasarkan pengalaman tahun ini, pascalibur dan cuti bersama, pegawai negeri sipil (PNS) bekerja dengan lebih rajin dan semangat. Namun, dia mengingatkan, bagi PNS yang melanggar hari kerja, pemerintah menyiapkan sanksi.

"Bagi yang melanggar, sanksi sudah menunggu, mulai dari teguran lisan sampai pemberhentian tidak dengan hormat," tegasnya.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com