Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ingin Diaspora Tidak Sekadar Melepas Rindu

Kompas.com - 19/08/2013, 14:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar diaspora Indonesia tidak hanya sekadar melepas rindu dengan kampung halaman. Namun, Presiden berharap, mereka benar-benar menghasilkan kerja sama yang bermanfaat bagi bersama di Indonesia.

Hal itu dikatakan Presiden saat membuka Kongres Diaspora Indonesia II di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Diaspora adalah komunitas warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, orang Indonesia keturunan atau yang bukan lagi warga negara Indonesia, serta orang-orang yang mengaku mencintai Indonesia meskipun bukan WNI dan tidak mempunyai keturunan Indonesia.

Mereka berasal dari berbagai macam profesi, mulai dari pengusaha, tenaga kerja Indonesia, peneliti, mahasiswa, dan pekerja profesional. Kendati baru berusia setahun, sudah terbentuk 55 Chapters Indonesia Diaspora Networks di 26 negara.

Presiden mengatakan, kongres kali ini merupakan kesempatan berharga bagi para diaspora Indonesia. Mereka dapat memanfaatkan kongres untuk mengembangkan jaringan. Menurut Presiden, jaringan merupakan sumber kemajuan dan peluang.

"Baik pemerintah maupun diaspora sama-sama mempunyai aset, modal, jaringan, dan peluang. Mudah-mudahan dalam kongres ini, diaspora dapat melihat sendiri kemajuan Indonesia yang pesat sebagai emerging economy dunia," kata Presiden.

Kepada 3.000-an peserta Kongres Diaspora yang ingin mencari peluang bisnis di Indonesia, Presiden menyarankan mereka melihat Master Plan Pembangunan Indonesia, yakni MP3EI. Setidaknya, total dana yang dibutuhkan dalam MP3EI mencapai Rp 4.012 triliun atau 400 miliar dollar AS.

Saya mengundang diaspora untuk mengambil bagian dari rencana besar bangsa Indonesia ini, pungkas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com