Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Presiden 55 Menit, Korupsi Hanya Disinggung 22 Detik

Kompas.com - 16/08/2013, 14:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung masalah korupsi dalam pidato kenegaraannya menjelang HUT Ke-68 Kemerdekaan RI di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013). Hanya, dari total durasi pidato sekitar 55 menit, Presiden hanya berbicara 22 detik soal korupsi.

Masalah ini pun disinggung oleh Presiden sesaat sebelum menutup pidato. Sebelumnya, Presiden berbicara mengenai berbagai hal seperti ekonomi, toleransi, pemilu, masalah di negara lain, hingga perannya di dunia internasional.

Apa yang dikatakan Presiden soal korupsi?

"Kita terus melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi bagi terciptanya Indonesia yang makin bersih. Saya terus mendorong institusi penegak hukum, baik Kepolisian, Kejaksaan, maupun KPK untuk terus melakukan langkah-langkah efektif dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi tanpa tebang pilih," katanya.

Ucapan Presiden tersebut langsung disambut tepuk tangan ratusan anggota DPR dan DPD yang hadir. Selain para anggota Dewan, hadir pula Wakil Presiden Boediono, jajaran kabinet, pimpinan lembaga negara, dan undangan lain.

Seperti diketahui, korupsi di jajaran pemerintah terus menjadi sorotan masyarakat. Baru-baru ini publik digegerkan terungkapnya dugaan korupsi di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

KPK menemukan harta fantastis yang diduga hasil suap. Dari rumah mantan Kepala SKK Migas Rudi Rudiandini, KPK menyita uang senilai 400.000 dollar AS dan motor BMW. Penyelidikan dikembangkan hingga menemukan lagi uang 90.000 dollar AS dan 127.000 dollar Singapura.

Di rumah tersangka Ardi, KPK menyita uang tunai 200.000 dollar AS. Tak hanya itu, KPK kembali menyita uang 2.000 dollar AS dan kepingan emas seberat 180 gram dari ruang kerja kepala SKK Migas yang dipakai Rudi. Ada lagi uang 350.000 dollar AS di dalam kotak deposit di Bank Mandiri, Jakarta. Ditemukan juga uang 200.000 dollar AS di ruang kerja Sekjen Kementerian ESDM Maryono Karyo.

Temuan tersebut merupakan yang terbesar bagi KPK. Namun, hingga saat ini Presiden belum berkomentar soal kasus itu, baik secara langsung maupun lewat jejaring sosial.

Kemarin, Presiden hanya berbicara terkait situasi di Mesir lewat Twitter dan jumpa pers khusus di Istana Merdeka. Presiden menyampaikan pernyataannya dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com