Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Berpesan, Jagalah WNI di Mesir...

Kompas.com - 15/08/2013, 18:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menginstruksikan kepada perwakilan Indonesia di Mesir untuk menjaga seluruh warga negara Indonesia di Mesir. Instruksi itu disampaikan Presiden kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Duta Besar RI di Mesir Nurfaizi Suwandi.

"Saya ingatkan berkali-kali tolong dijaga mahasiwa kita, warga negara kita, jangan sampai jadi sasaran," kata Presiden saat jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Hal itu dikatakan Presiden menyikapi bentrokan antara polisi dan pendukung mantan Presiden Mesir, Muhammad Mursi, pada "Rabu Berdarah".

Presiden kembali mengingatkan kepada seluruh WNI di Mesir untuk menjauhi tempat-tempat berbahaya. Presiden juga meminta seluruh WNI tidak ikut campur dan berpihak kepada pihak mana pun. Apa yang terjadi di sana merupakan urusan negara Mesir.

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, setidaknya ada sekitar 2.000 WNI di Mesir. Informasi yang diterimanya, seluruh WNI, khususnya pelajar Indonesia, patuh atas himbauan pemerintah.

Hingga saat ini, kata dia, belum ada rencana untuk mengevakuasi WNI dari Mesir. Pemerintah menunggu saran dari perwakilan RI di Mesir. Mereka yang biasa melihat derajat kondisi permasalahan di sana. Demikian kata Faizasyah.

Seperti diberitakan, Pemerintah Mesir menyebut bentrokan pada "Rabu Berdarah" telah menewaskan 343 orang dengan rincian 300 warga sipil dan 43 polisi. Namun, Ikhwanul Muslimin mengklaim bahwa kerusuhan terburuk sejak revolusi 2011 itu telah menewaskan setidaknya 2.200 orang dan 10.000 orang terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com