Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhuk dan HAM Akui Kesejahteraan Petugas Lapas Belum Maksimal

Kompas.com - 15/08/2013, 11:14 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhuk dan HAM) Amir Syamsuddin memberikan pengarahan kepada jajaran lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di Kantor Kemenhuk dan HAM, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Pada kesempatan itu, Amir sempat menyinggung belum maksimalnya kesejahteraan petugas lapas maupun rutan.

"Saya sadari kesejahteraaan petugas belum maksimal. Saya tahu, walaupun ada tunjangan kinerja, kesejahteraan masih merupakan hal yang tetap harus kita pikirkan bersama," kata Amir.

Menurut Amir, hal itu menjadi salah satu faktor adanya pelanggaran yang dilakukan petugas dalam lapas.

Wakil Menhuk dan HAM Denny Indrayana menambahkan, ada tiga faktor yang menjadi pemicu timbulnya masalah di lapas maupun rutan. Pertama, sumber daya manusia (SDM), kurangnya sarana dan prasarana, serta soal anggaran.

"Penghuni meningkat, SDM menurun. Sarana dan prasarana, fasilitas, itu tidak mudah identifikasi barang yang masuk ke dalam. Ketiga, ketersediaan anggaran. Kita diberikan anggaran, tapi dari tahun ke tahun ada tantangan anggaran untuk dikelola," kata Denny.

Seperti diketahui, belakangan ini marak terjadi masalah di lapas maupun rutan. Kasus yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ialah pertama, kericuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (11/7/2013). Ratusan warga binaan tiba-tiba bertindak anarkistis sehingga membakar sebagian sisi gedung lapas. Mereka kemudian melarikan diri. Pemicu kemarahan itu disebut karena listrik dan air yang padam sejak lama. Warga binaan merasa tak mendapat fasilitas yang layak.

Tak kurang satu pekan kemudian, tahanan kembali kabur. Kali ini, dua tahanan di rumah tahanan Badan Narkotika Nasional, Palembang, Sumatera Barat, Selasa (16/7/2013). Keesokannya, Rabu (17/7/2013), sebanyak 12 tahanan di Rumah Tahanan Klas II A Batam, Kepulauan Riau, juga melarikan diri. Tahanan kasus narkotika itu berhasil menjebol pintu rutan. Kemudian, kasus narapidana bertindak anarkistis terjadi di Lapas Klas II B Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2013).

Sejumlah narapidana menjebol gerbang portir II dan berusaha melarikan diri. Namun, mereka gagal kabur karena tertahan di pintu portir I. Selain itu, terungkap pula seorang terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman, yang mendapat fasilitas khusus di Lapas Narkotika Cipinang. Tak lama setelah kasus Freddy, terbongkar adanya pabrik narkoba di Lapas Cipinang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com