Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jonan Gila, Dahlan Iskan Mendukung

Kompas.com - 13/08/2013, 19:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai pelayanan kereta api di Indonesia menjadi semakin baik dalam dua tahun terakhir, tepatnya sejak masa mudik Lebaran 2012. Menurutnya, itu tak lepas dari kebijakan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Ignasius Jonan, yang didukung Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Kebijakan yang dinilai menjadi kunci perbaikan antara lain penghapusan kereta non-AC, peniadaan tiket penumpang berdiri untuk kereta jarak jauh dan menengah, pembongkaran kios-kios liar di kawasan stasiun, pelarangan orang yang tak memiliki tiket masuk peron stasiun, dan penjualan tiket secara online.

"Jonan itu orangnya gila, kalau tidak gila tidak bisa sebab akan kalah gila dibanding orang yang mau kita atur. Menteri BUMN-nya sebagai regulator tentu saja mendukung karena kalau tidak mendukung kan tidak akan bisa dilaksanakan," ujar Agus, Selasa (13/8/2013).

"Kereta api yang tadinya pelayanannya sangat amburadul menjadi transportasi layanan publik yang paling baik. Nilainya saat ini 8, enggak bisa 10 karena nilai 10 cuma Tuhan yang ngasi," ujarnya.

Sebelumnya, Ignasius Jonan mengaku senang karena sudah tidak ada lagi peristiwa-peristiwa dramatis terkait aktivitas mudik Lebaran dengan kereta api.

"Tidak ada lagi anak kecil yang dipaksa masuk lewat jendela kereta, teriakan histeris orang tergencet, orang-orang yang berdesak," katanya di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (12/8/2013).

Berdasarkan data yang dilansir PT KAI, pada H-7 hingga H+2 Lebaran 2013, jumlah pengguna kereta api jarak menengah dan jauh di semua kelas mencapai 1.444.504 orang. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang kereta api jarak menengah dan jauh di semua kelas mencapai 892.514 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com