Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kesehatan, Bendahara Umum Demokrat Mengundurkan Diri

Kompas.com - 07/08/2013, 01:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bendahara Umum Partai Demokrat Handojo Slamet Mulyadi mengundurkan diri dari kepengurusan partai.

Kabar ini dibenarkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimena Suharli. 

"Ya benar, bendahara umum mengundurkan diri karena alasan kesehatan," kata Melani Leimena Suharli ketika dikonfirmasi, Selasa (6/8/2013) malam.

Melanie menuturkan dirinya tak tahu penyakit yang diderita Handojo. Namun, lanjut dia, Demokrat telah menunjuk pengganti Handojo yakni Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat Indrawati Sukadis.

Sebelumnya, sempat beredar kabar Handojo mundur dari kepengurusan bersama dengan Wakil Direktur Eksekutif Toto Riyanto. 

Namun, kabar itu dibantah tegas Toto. "Bohong! Tidak benar itu," tulis Toto dalam pesan singkatnya.

Terkait dana konvensi?

Kabar mundurnya dua elite Demokrat itu sempat membuat internal Demokrat bereaksi.

Salah seorang pengurus partai yang tak mau disebutkan namanya menyebutkan pengunduran diri Hartojo adalah hal yang wajar.

Apalagi, lanjut dia, Handojo adalah otak Demokrat untuk mencari dana perhelatan konvensi calon presiden Partai Demokrat.

"Kalau mundur wajar saja, karena dia bertanggung jawab soal dana konvensi itu. Bisa jadi dia takut dananya ternyata bukan dari yang semestinya yang bisa menyeret namanya kan," ungkap pengurus itu.

Menurut dia, dana konvensi capres Partai Demokrat hingga kini tak pernah dibicarakan internal partai, hanya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap mengetahui soal sumber dana konvensi.

"Tidak pernah dibicarakan, hanya dia (SBY) yang tahu," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menampik mundurnya Handojo terkait dana konvensi.

Menurutnya, Handojo memang ditunjuk sebagai pejabat sementara bendahara umum yang kosong ditinggal Sartono Hutomo.

"Itu sifatnya sementara mengisi kekosongan. Kalau sementara bisa saja mundur," ujarnya.

Sebelumnya pada 21 April lalu, Partai Demokrat mengumumkan struktur kepengurusan barunya setelah SBY terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Ketika itu, pemilik perusahaan farmasi Tempo Group, Handojo Selamet Mulyadi, diangkat menjadi bendahara umum dalam struktur baru menggantikan Sartono Hutomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com