Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Pemula Belum Melek Pemilu

Kompas.com - 25/07/2013, 17:35 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilih pemula Pemilu 2014 sesuai data KPU mencapai 14 juta jiwa. Sayangnya, para pemilih itu belum cukup terinformasi soal pemilu dan politik. Untuk meningkatkan pengetahuan itu, KPU melakukan sosialisasi hingga ke sekolah dan kampus universitas.

“Mereka belum terinformasikan dengan baik. Kalau yang kami temui, pemilih mula itu umumnya tidak hirau. Bahkan tidak terlalu paham soal pemilu,” ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik saat ditemui di kantornya, Kamis (25/7/2013).

Ia menjelaskan, secara umum, para pemilih yang berusia 17 hingga 20 tahun memang telah mampu mengikuti informasi soal politik. Namun, kata dia, secara substantif, pemilih pemula itu masih mempertanyakan banyak hal. Menurutnya, informasi politik dan pemilu yang didapat pemilih pemula lebih banyak dari pemberitaan media massa.

Disampaikannya, untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula, KPU menjangkau sekolah-sekolah dan kampus-kampus universitas di seluruh Indonesia. Meski demikian, katanya, secara intensif, sosialisasi akan dilakukan KPU provinsi dan kabupaten/kota.

Husni mengungkapkan, selain sosialisasi dengan tatap muka, KPU juga melakukannya melalui kepustakaan. Hal itu, katanya, akan dilakukan dengan mengembangkan situs KPU.

“Oleh karena itu, kami ingin mengembangkan terus situs KPU sebagai perpustakaan. Semua informasi ingin kami sampaikan di sana,” lanjut dia.

Anggota Komisi II DPR Arief Wibowo menegaskan, KPU harus memaksimalkan fungsinya menginformasikan soal pemilu dan politik kepada pemilih pemula. Apalagi, kata dia, pemilih pemula secara politik memiliki nilai strategis.

“Parpol (partai politik) memang punya tanggung jawab terhadap pemilih pemula. Tapi orientasinya ya tentu untuk kepentingan politik parpol. Soal menyampaikan informasi kepada pemilih termasuk pemilih yang menurut saya strategis secara politik, ya tanggung jawab KPU,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com