Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, SBY Bayar Zakat Rp 24 Juta

Kompas.com - 24/07/2013, 14:58 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebesar Rp 24 juta. Zakat yang dibayarkan itu terdiri dari zakat penghasilan senilai Rp 22,7 juta dan zakat fitrah senilai Rp 1,3 juta. Penyerahan zakat ini dilakukan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

"Bapak, Ibu, yang saya serahkan ini zakat penghasilan dan zakat fitrah. Zakat pengasilan kami selama tahun ini adalah Rp 22,7 juta sekian ribu dan untuk zakat fitrah keluarga besar kami sebesar Rp 1,3 juta. Saya serahkan kepada Baznas dengan harapan bisa diserahkan kepada yang berhak," kata Yudhoyono dalam pertemuan dengan pihak Baznas di kantor Presiden.

Saat menyerahkan zakatnya dan keluarga, Presiden didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia II, di antaranya, Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar. Hadir pula Ketua Umum Baznas, Didin Hafidhuddin, Direktur Pelaksana Baznas Teten Kustiawan, serta perwakilan bank-bank syariah, seperti Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah.

Nilai zakat yang dibayarkan Yudhoyono tahun ini bertambah dibanding tahun sebelumnya. Pada 2012, Yudhoyono diketahui membayar zakat senilai Rp 21,8 juta yang terdiri dari zakat penghasilan sebesar Rp 20,4 juta dan zakat fitrah senilai Rp 1,4 juta.

Secara terpisah, Hafidhuddin mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah Presiden yang membayar zakat melalui Baznas, badan pengumpul zakat yang resmi sesuai dengan undang-undang. Dia pun berharap langkah Yudhoyono ini dapat ditiru masyarakat banyak.

Menurut Hafidhuddin, zakat yang dibayarkan melalui Baznas ini kemudian dikelola untuk sejumlah kegiatan sosial, di antaranya buka puasa bersama dengan 13.000 anak yatim di 13 kota di Indonesia. Dia juga mengatakan, dalam pertemuan dengan Presiden tersebut, Baznas menyampaikan perkembangan soal pengumpulan zakat nasional.

Menurutnya, pembayaran zakat melalui Baznas mengalami peningkatan dari kurun waktu 2011-2012. Perkiraan nilai zakat yang dikumpulkan melalui Baznas dan Laz pada 2012 sekitar Rp 2,1 triliun atau naik 40 persen dari 2011. Sementara jumlah zakat yang dikumpulkan pada 2011 sekitar Rp 1,73 triliun atau meningkat 15,3 persen dibanding 2010.

"Kita berharap pada tahun ini akan meningkat jadi Rp 3 triliun," ungkap Hafidhuddin.

Sementara jumlah penerima manfaat zakat pada 2012 ada sekitar Rp 1,7 juta atau 6,6 persen dari jumlah seluruh penduduk miskin. Diharapkan, pada tahun ini, jumlahnya dapat meningkat menjadi Rp 2 juta jiwa.

Selain itu, menurut Hafidhuddin, dalam pertemuan dengan Presiden itu, pihaknya mendiskusikan perlunya dibentuk layanan bersama pemerintah, BUMN, untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat melalui Baznas. Dia juga mengatakan, Presiden mengimbau perbankan syariah agar dapat mendukung penghimpunan zakat nasional.

"Sehingga penghimpunan zakat Indonesia semakin hari semakin meningkat, apalagi sekarang jumlah kelas menengah ke atas semakin banyak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com