Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Lamaran Jadi Capres PKB, Mahfud: Itu Soal Nanti

Kompas.com - 23/07/2013, 23:11 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, enggan berkomentar soal kendaraan politiknya Pemilu Presiden 2014 mendatang. Dia mengatakan bahwa ia menunggu situasi politik setelah perhelatan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014.

"Itu soal nanti. Sesudah Pileg. Melamar pun sekarang belum ada formulirnya," kelakarnya saat ditanya soal pengajuan dirinya menjadi capres Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) usai peringatan hari lahir ke-15 PKB di Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Soal klaim Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyatakan dia melamar jadi capres PKB, Mahfud mengaku sudah menyatakan kepada pihak PKB untuk membahasnya belakangan.

"Saya usul kepada PKB untuk membicarakan (soal capres) nanti. Sekarang semua calon yang muncul ditampung dulu," ujarnya.

Meski mengaku PKB merupakan terminal politiknya, Mahfud belum memastikan akan menjadi capres PKB atau tidak. Dia juga belum menyatakan dengan tegas ketertarikannya untuk melaju dari partai yang didirikan mantan Presiden Abudrahman Wahid itu.

"Kita lihat perkembangannya. Pokoknya PKB perlu undang banyak calon. Saya usul, semua nama saja dimunculkan dulu. Nanti baru akan ada forum-forum yang sudah baku di sini. Forum terhormat pada saatnya. Mungkin sesudah atau sebelum Pileg," tukasnya.

Dia mengaku, berharap PKB memiliki banyak pilihan capres. "Sehingga semua yang punya idola, yang punya massa, ikut PKB," tutur mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com