Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Jangan Sampai Anak Jadi Beban Bangsa

Kompas.com - 23/07/2013, 18:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan semua pihak untuk memberikan perhatian yang berkualitas kepada anak-anak. Pasalnya, dengan jumlah anak yang mencapai sepertiga dari total penduduk Indonesia, anak menjadi aset bangsa.

"Jumlah anak-anak yang besar itu merupakan aset bangsa yang tidak ternilai harganya. Jika kita luput memberikan perhatian yang sungguh-sungguh, maka aset yang besar itu dapat berbalik menjadi beban yang tidak ringan," kata Presiden saat peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013 di Gedung Smesco UKM, Jakarta (23/7/2013).

Acara dihadiri Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono, jajaran kabinet, serta ribuan pelajar dari berbagai daerah.

Presiden mengajak para orangtua untuk memenuhi hak-hak anak. Orangtua diharapkan merawat dan mengasuh anak dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab, khususnya selama usia emas dari lahir hingga delapan tahun. Gizi yang cukup dan seimbang perlu diberikan.

Dengan demikian, kata Presiden, mereka bisa tumbuh cerdas, kompetitif, berkepribadian luhur, jujur, santun, dan berakhlak mulia. Secara fisik, mereka akan tumbuh sehat, kuat, serta memiliki mental yang tangguh.

"Saya juga berpesan kepada para orangtua untuk mendidik anak-anak kita agar mencintai bangsanya, mencintai negerinya, mencintai tanah airnya, menghormati guru dan pemimpinnya, serta sayang pada orangtua dan lingkungannya. Berikan pula pencerahan dan keteladanan agar anak-anak kita dapat belajar menghemat energi dan air. Berikan bimbingan terbaik kepada anak-anak kita agar dapat hidup rukun, sayang kepada sesama dan kepada teman-temannya," kata Presiden.

Menurut Presiden, pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kualitas anak. Ia memberi contoh, pengembangan kabupaten dan kota layak anak, memperluas akses pendidikan, memperbaiki kesehatan anak, serta memberikan dukungan dan fasilitas pada beragam program inovatif anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com