Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Harus Segera Wajibkan Caleg Lapor Dana Kampanye

Kompas.com - 19/07/2013, 11:52 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com
- Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mendesak Komisi Pemilihan Umum segera merampungkan peraturan soal pelaporan dana kampanye bagi para calon anggota legislatif (caleg). Aturan ini dinilai bisa menjawab persoalan pertanggungjawaban laporan dana kampanye sebagai salah satu persoalan klasik pemilu.

"Prinsip yang diperhatikan dalam hal pelaporan dana kampanye adalah transparansi dan akuntabilitas," ujar Lia Wulandari, peneliti Perludem saat diskusi bertajuk Pengumuman Laporan Dana Kampanye Caleg sebagai Transparansi Pendanaan Kampanye di Kedai Tjikini, Kamis (18/07/2013).

Lia menuturkan, aturan terobosan itu bisa memaksa calon anggota legislatif terbuka tentang dana kampanyenya kepada publik, baik sumber dan jumlah yang diperolehnya maupun jumlah yang digunakan serta peruntukannya.

"Laporan dana kampanye, harus dijelaskan dengan baik dari siapa uang itu didapatkan, seberapa besar uang itu didapat, digunakan untuk apa dan diberikan kepada siapa,agar masyarakat bisa tahu dan menilai kandidat yang dipilih sebagai wakil rakyat, " tutur Lia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti juga menegaskan hal serupa. Menurutnya, penerimaan dan penggunaan dana kampanye oleh calon anggota legislatif harus transparan.

Dana-dana tersebut, misalnya, tak harus langsung dilaporkan ke KPU, tetapi menggunakan mekanisme pelaporan melalui kas partai.

"Semua dana kampanye yang diterima caleg, haruslah dilaporkan kepada KPU karena termasuk uang kas dari partai politik " tutur Ray.

"Nantinya dana kampanye calon anggota legislatif wajib dilaporkan ke kas (partai), setelah itu baru parpol-lah yang menyerahkan dana kampanye pemilu atas nama partai politik," imbuhnya kemudian.

Hanya saja, menurut Ray, dana kampanye yang digunakan calon anggota legislatif itu dari kocek pribadi tidak wajib dilaporkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com