Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Kasih Ibu Wirianingsih

Kompas.com - 15/07/2013, 11:47 WIB
Catatan Kaki Jodhi Yudono

Pernyataan Wirianingsih bahwa  ODHA tidak berhak mendapat obat gratis dan malah seharusnya mendapat sanksi, yang dimuat di sebuah harian ibukota, telah membuka mata kita semua, betapa kaum terpelajar semacam Wirianingsih yang anggota DPR RI Komisi IX itu pun masih berlaku diskriminatif terhadap Orang dengan HIV/Aids (ODHA).

Oleh pernyataannya yang dianggap keliru itu, Ibu Wirianingsih atau yang akrab disapa Wiwi itu pun beroleh kritikan keras dari masyarakat, terutama melalui media jejaring sosial Facebook dan Twitter.

Seorang pemilik akun bahkan secara bertubi-tubi mengritik Wiwi. Di antaranya begini bunyi kicauannya: 

- Bu @wirianingsih, apakah ibu sesekali melihat sensus dari Kemenkes RI bahwa ada 5.991 kasus HIV di Indonesia akhir tahun 2012? #ODHA

- Presentase kasus HIV tertinggi ada di kelompok umur 25-49 tahun, 75,4%. Dan terkecil ada di kisaran umur 20-24, 15%. @wirianingsih #ODHA

- Kalau benar 8,5% penderita #ODHA maret 2012 adalah ibu positif #ODHA, dan diantaranya 5,1% adalah anak dan jabang bayi? @wirianingsih

- Tidakkah ibu @wirianingsih berfikir sedikit, ada 300 anak & bayi tak berdosa disana yang menderita #ODHA?

- Saya menyayangkan Bu @wirianingsih yang (seakan²) memukul rata #ODHA tanpa memandang bulu siapa, dan latar belakangnya.

- Bu @wirianingsih, saya secara tak sengaja menganggap Ibu terlalu kekanak-kanakan menganggap #ODHA sebagai "murka Tuhan".

- Apa bu @wirianingsih pernah membaca riset bahwa ibu #ODHA kebanyakan baik-baik dan hanya korban suaminya yang doyan jajan?

Oleh kritikan-kritikan itu, Wiwi pun buru-buru memberikan klarifikasi melalui akun Twitternya @wirianingsih bahwa kutipan yang sudah beredar di media adalah kutipan yang tidak lengkap.

“Ya, terima kasih atas tanggapannya. itu mrupakan potongan rapat yg tdk lengkap. akan segera saya rilis pernyataan lengkapnya. : )”.

Maka tak lama pun, Wiwi segera merilis pernyataan lengkapnya sebanyak 28 item. Di akhir pernyataannya, Wiwi menegaskan, "Ada pun terkait pernyataan yang dikutip media tsb, itu terkait dengan dua pertanyaan yang saya ajukan kepada Ibu Menkes dengan tujuan meminta penjelasan pemerintah, kaitannya dengan pembahasan APBNP. Yang saya maksud dengan punishment adalah, bukan punishment sosial/dihukum/dikriminalkan, melainkan ODHA yg dsebabkan karena perilaku tidak sehat. Jadi saya tidak menggeneralisasi semua ODHA. Tentu saja kita semua berempati kepada yg tertular atau korban."

Tentu saja, klarifikasi Bu Wiwi masih jauh dari bijaksana. Sebab, Wiwi masih mengenakan sanksi terhadap mereka yang terjangkit HIV karena perilaku. Maka, jika mengacu pada UU Nomor 39 tentang HAM, Wiwi masih berlaku diskriminasi terhadap sesama.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com