Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Mobil Vellfire untuk Anas

Kompas.com - 15/07/2013, 08:31 WIB
Khaerudin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum disangka tidak hanya menerima hadiah atau janji berupa mobil mewah Toyota Harrier terkait proyek Hambalang, tetapi juga diduga menerima mobil mewah lainnya, yaitu Toyota Vellfire.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain membenarkan soal dugaan pemberian mobil mewah Toyota Vellfire itu kepada Anas terkait dengan proyek Hambalang.

”Ini bagian dari pendalaman yang dilakukan penyidik. Yang pertama dulu memang kami menemukan, ada dugaan berupa pemberian (Toyota) Harrier. Dalam perkembangan penyidikan, ternyata kami juga menemukan dugaan pemberian lainnya,” kata Zulkarnain, di Jakarta, Minggu (14/7/2013).

Namun, Zulkarnain enggan membeberkan pihak-pihak yang diduga memberi dua mobil mewah itu kepada Anas. Dia mengatakan, pemberian tersebut diduga erat kaitannya dengan proyek pembangunan kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. ”Kalau itu (pihak yang memberi) nanti saja, karena kami juga sedang menyidiknya,” ujar Zulkarnain.

Dia hanya menyebut, pemberian Toyota Harrier terkait dengan proyek Hambalang itu merupakan dugaan suap pertama yang ditemukan KPK terhadap Anas. Dugaan suap berikutnya yang tengah didalami berupa pemberian Toyota Vellfire.

Dalam pengembangan penyidikan tersebut, kata Zulkarnain, KPK juga menemukan dugaan keterkaitan terpilihnya Anas di kongres Partai Demokrat dengan dugaan pemberian suap dalam proyek Hambalang. Peran Anas yang dilihat KPK, menurut Zulkarnain, antara lain lewat pengurusan sertifikat tanah untuk proyek tersebut.

Sebelumnya, saat masih menjalani sidang perkara korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games beberapa waktu lalu, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin pernah membeberkan dokumen kepemilikan Anas atas mobil Toyota Alphard.

Dalam fotokopi buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) yang ditunjukkan Nazaruddin, Anas ternyata memiliki mobil Toyota Alphard tahun pembuatan 2007 atas namanya sendiri. Fotokopi BPKB tersebut juga mencatat ada perubahan identitas kepemilikan Toyota Alphard dari sebelumnya dimiliki oleh PT Anugerah Nusantara menjadi milik Anas Urbaningrum.

Fotokopi BPKB yang ditunjukkan Nazaruddin itu juga menyebut perubahan kepemilikan Toyota Alphard dari PT Anugerah Nusantara ke Anas Urbaningrum berdasarkan kuitansi tertanggal 15 Agustus 2008.

Secara terpisah, salah seorang penasihat hukum Anas, Patra M Zen, saat ditanya soal dugaan suap berupa pemberian Toyota Vellfire tersebut mengatakan, KPK tengah mencari-cari kesalahan kliennya itu. Menurut Patra, Anas adalah orang baik sehingga dalam bepergian banyak orang yang bersedia meminjamkan mobil.

”Pak Anas orang baik. Kalau dia mau bepergian, banyak orang yang mau mengantarkan bahkan meminjamkan mobil. Poinnya, 22 Februari, Pak Anas ditetapkan tersangka, baru dicari-cari kesalahannya,” kata Patra.

Menurut Patra, banyak orang yang memiliki Toyota Vellfire dan bersedia meminjamkan kepada Anas saat berkeliling daerah.

”Banyak yang punya (Toyota) Vellfire dan meminjamkan saat Pak Anas keliling daerah. Bagus kalau bertambah isu soal Vellfire. Tambah gampang penasihat hukum membuktikan Pak Anas tidak bersalah,” kata Patra.

Namun, Patra tidak menjelaskan apakah kliennya tersebut tercatat memiliki Toyota Vellfire. Dia hanya menyebut, banyak mobil yang diparkir di rumah Anas.

”Setahu saya, banyak mobil yang diparkir di rumahnya. Namun, saya tidak tahu apa BPKB-nya milik Pak Anas,” katanya. (BIL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com