Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny: Kepastian Jumlah Tahanan Kabur, Setelah Situasi Kembali Terkendali

Kompas.com - 12/07/2013, 04:59 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Antara
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Hukum dan HAM memprioritaskan pemulihan keamanan dan ketertiban, pasca-kebakaran dan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, yang terjadi Kamis (11/7/2013). Penghitungan narapidana dan tahanan tetap dilakukan, tetapi penghitungan tepat baru bisa dilakukan setelah kondisi terkendali.

"Konsentrasi kami masih untuk mengembalikan keamanan dan memadamkan api yang masih membakar beberapa bagian lapas," kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana di Jakarta, Kamis malam. Menurut Denny, detail kronologi penyebab kejadian, serta jumlah napi yang melarikan diri masih belum akurat.

"Ada yang menyebut 150, 300, atau berapa pun, itu masih perkiraan," tegas Denny. Dia menegaskan data terus dikumpulkan, tetapi semua pihak diminta bersabar. Penghitungan dan verifikasi tetap harus akurat, tegas dia, tetapi baru bisa dilakukan bila situasi sudah aman dan kembali terkendali.

Denny pun mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolri untuk memastikan seluruh aparat kepolisian turut membantu mengamankan lokasi lembaga pemasyarakat dan mencari para tahanan atau narapidana yang kabur.

Informasi awal, sebut Denny, kebakaran sengaja dibuat oleh para narapidana, disusul dengan kericuhan, sebagai akibat pemadaman listrik dan penghentian pasokan air di dalam lembaga pemasyarakatan. Namun, dia tak menampik ada dugaan penyebab lain, yang akan dipastikan kemudian.

Menurut Denny, informasi bahwa ada petugas lembaga pemasyarakatan yang tewas, belum dapat dikonfirmasi. "Saya tadi komunikasi dengan Kakanwil (Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara), itu isu yang perlu dikonfirmasi dulu. Bahwa ada KPLP yang terluka karena lemparan batu, memang benar, dan yang bersangkutan sudah dibawa ke rumah sakit," papar dia.

Berdasarkan laporan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), jumlah hunian di Lapas Tanjung Gusta per 11 Juli 2013 adalah 2.600 orang, terdiri atas 2.594 orang napi dan enam orang tahanan. Jumlah ini jauh melampaui kapasitas lembaga pemasyarakatan, yang seharusnya maksimal hanya menampung 1.054 warga binaan. Namun, tegas Denny, kepadatan lembaga pemasyarakatan tak hanya terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta.

Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi menyebutkan, dugaan sekitar 150 narapidana menggunakan insiden ini untuk melarikan diri. Mereka meninggalkan lokasi melalui pintu portir sejak pukul 18.30 WIB. Dia pun menyebutkan sempat terjadi penyanderaan 15 petugas lembaga pemasyarakatan di dalam kantor yang juga dibakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com