"Ndak, ndak tahu. Yang kayak begitu banyak sekali memang," katanya kepada wartawan, Rabu (10/7/2013), di Jakarta.
Jokowi juga mengatakan tak berkeberatan meski akun tersebut mencantumkan angka 2014 yang identik dengan pemilu.
"Biasa saja kok. 2014 masih lama," ujar Jokowi.
Lalu ketika ditanyakan apakah Jokowi akan mencari tahu siapa yang membuat akun tersebut, Jokowi hanya menjawab dengan santai.
"Yang diusut itu apanya? Dunia maya memang bebas seperti ini, mau akun Twitter, kek. Facebook, kek, ndak ada masalah. Banyak sekali, coba buka, search saja," papar Jokowi.
Akun itu menamakan dirinya #Capres2014. Dalam bio-nya tertulis, "Berpisahlah Gub dan Wagub Jakarta demi INDONESIA, Jokowi Nasional Ahok Jakarta. Hadang capres2 penuh kasus, busuk dan tidak becus! #JOKOWI2014".
Tweet akun itu hanya berisi retweet dari pengguna Twitter yang mem-posting berita, informasi, atau celotehan terkait Jokowi. Bisa jadi, ini dikendalikan secara otomatis.
Jokowi capres
Wacana bahwa Jokowi merupakan salah satu kandidat potensial sebagai calon RI-1 mulai menguat setelah survei sejumlah lembaga menempatkannya sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Sejumlah nama yang sudah lebih dulu menyatakan diri siap maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2014, seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, dan Wiranto, berada di bawah Jokowi.
Namun, dalam beberapa kesempatan, Jokowi menyatakan tak ingin maju sebagai capres. Ia ingin menuntaskan tugas dan janjinya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 2017. Jokowi saat ini berpasangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Sejumlah partai juga menyatakan ketertarikannya memasangkan Jokowi dengan "jagoannya". Partai Golkar sempat mencetuskan alternatif memasangkan Aburizal dengan Jokowi sebagai capresnya. Partai Persatuan Pembangunan melontarkan pasangan Jokowi-Suryadharma Ali. Partai Demokrat juga tak ketinggalan. Pintu terbuka bagi Jokowi jika ingin mengikuti konvensi capres Partai Demokrat yang rencananya digelar pada Agustus mendatang.
Jadi, nyapres-kah Jokowi? Dalam politik, apa saja bisa terjadi. Mungkin, terserah Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.