Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Konvensi, Bagaimana jika Hasil Pileg Demokrat Rendah?

Kompas.com - 08/07/2013, 15:35 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat membuka ruang kepada tokoh internal dan eksternal untuk maju dalam konvensi pemilihan calon presiden 2014. Meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menjelaskan terkait konvensi, masih ada sejumlah pertanyaan, salah satunya bagaimana jika suara Partai Demokrat di pemilu legislatif 2014 tidak mampu mengusung capres sendiri?

Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, sampai saat ini pihaknya tidak berpikir ke arah itu. "Itu lain cerita. Sampai sekarang belum terpikirkan kalau Demokrat suaranya rendah. Kita tidak pernah mikir ke sana," kata Syarief di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Sebelumnya, sejumlah tokoh termasuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mempertanyakan bagaimana jika suara Partai Demokrat di Pileg 2014 rendah. Apakah tokoh yang terpilih dapat diusung parpol lain?

Syarief mengatakan, proses seleksi akan dilakukan oleh Komite Konvensi. Nantinya Komite Konvensi mayoritas diisi tokoh independen. Diperkirakan, anggota Komite Konvensi berjumlah tujuh orang atau sama seperti nomor urut Demokrat sebagai peserta pemilu.

Syarief menambahkan, pihaknya memperkirakan ada belasan calon yang mengikuti Konvensi dari tahap awal. Namun, hal itu tetap tergantung potensi dari mereka yang mendaftar. Pendaftaran akan dimulai pada akhir Juli 2014.

Proses eliminasi akan dilakukan setelah melihat hasil survei. Survei pertama, kata Syarief, akan dilakukan bulan Desember 2014. "Tokoh yang elektabilitasnya rendah akan dicoret. Survei kedua akan dilakukan Maret 2014," ujarnya. Tokoh yang mendapat paling banyak dukungan, kata dia, akan langsung ditetapkan sebagai bakal capres Partai Demokrat.

"Rakyat yang menentukan. Kalau wakil presidennya, nanti," pungkas Menteri Koperasi dan UKM itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com