Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaring Capres-Cawapres, Demokrat Kerahkan 5 Lembaga Survei

Kompas.com - 06/07/2013, 08:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Demokrat akan menyiapkan sejumlah lembaga survei pada saat konvensi penjaringan penjaringan calon presiden dan wakil presiden.

Nantinya, hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei itu akan disandingkan satu sama lain untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan capres dan cawapres yang akan diusung oleh Demokrat.

“Kami akan mengundang beberapa lembaga survei, mungkin sekitar lima lembaga untuk melakukan survei kandidat dalam konvensi,” kata Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Andi Nurpati, saat ditemui di kantor KPU, Jumat (5/7/2013).

Andi menjelaskan, lembaga survei itu nantinya akan melakukan jajak pendapat secara berkala terhadap para calon kandidat capres dan cawapres.

Survey pertama dilakukan ketika konvensi dimulai. Nantinya, dari sejumlah nama yang telah diundang akan disurvei dan hasilnya akan diusulkan kepada tim penjaringan. Kemudian, lanjut Andi, panitia penjaringan akan mengajukan nama-nama kandidat yang diusulkan oleh lembaga survei tersebut ke masyarakat untuk mendapat penilaian.

Seiring dengan itu, para kandidat yang telah terpilih akan melakukan kampanye ke daerah-daerah.

“Setelah kampanye selesai, lembaga survei akan kembali melakukan jajak pendapat ke masyarakat. Hasil survei itu nantinya akan digunakan untuk menjaring lima besar kandidat yang akan diputuskan oleh Majelis Tinggi,” ujarnya.

Sayangnya, saat ditanya nama lembaga survei yang akan digandeng pada saat konvensi nanti, Andi masih enggan mengungkapkannya. “Kalau dibuka sekarang, bisa-bisa nanti kandidatnye mendekati lembaga survey itu,” selorohnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com