Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas: "Blusukan", Polri Bisa Dicintai Masyarakat

Kompas.com - 01/07/2013, 07:40 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di hari ulang tahun ke-67 Kepolisian Republik Indonesia, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Korps Bhayangkara itu terus memperbaiki kinerjanya. Kompolnas ingin petinggi Polri bisa melakukan blusukan agar makin dicintai masyarakat.

"Masyarakat juga menginginkan setiap pimpinan Polri, termasuk kapolda, kapolres, dan kapolsek lebih banyak hadir di tengah masyarakat. Dia harus sering blusukan. Ini adalah masukan buat Polri agar semakin dicintai masyarakat," ujar anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan di Jakarta, Senin (1/7/2013).

Kepercayaan publik pada Polri dinilai terus menurun. Hal ini terjadi karena adanya oknum kepolisian yang melanggar hukum. Sebut saja, kasus dugaan korupsi yang menyeret jenderal bintang dua, Inspektur Jenderal Djoko Susilo, kemudian kasus narkoba hingga tindakan penyiksaan atau penganiayaan oleh polisi.

Bentrok antara warga dan polisi juga kerap terjadi di sejumlah daerah. "Di berbagai tempat, Polri masih ada yang melakukan penganiayaan, pemerasan, terlibat narkoba dan ada pula pejabat Polri di berbagai daerah yang melakukan intervensi terhadap anak buahnya dalam menangani kasus dan ada pula anggota Polri terlibat kasus suap dan korupsi. Kita minta ini harus diperbaiki," papar Edi.

Hal tersebut harus menjadi bahan instropeksi Polri dari lingkup polsek hingga Mabes Polri. Edi berharap, kepolisian bisa menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pelayan, pelindung, pengayom masyarakat, dan penegak hukum.

Dengan blusukan, jajaran Polri dapat lebih dikenal masyarakat. Menurut Edi, masyarakat sangat membutuhkan keberadaan korps baju coklat itu. Di sisi lain, Edi menilai polisi telah banyak melakukan perubahan dan keberhasilan dalam mengungkap kasus seperti narkoba, terorisme, dan kejahatan konvensional lainnya.

Perubahan yang dilakukan, menurut Edi, Polri kini lebih komunikatif dengan adanya layanan masyarakat. "Ini patut kita apresiasi. Masyarakat patut memberikan support dan penghargaan kepada polisi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com