Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Rp 200 Juta ke Mabes Polri, 2 Perwira Diamankan

Kompas.com - 25/06/2013, 14:47 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor Polri) Badan Reserse Kriminal Polri mengamankan dua perwira menengah, yaitu AKBP ES dari Polda Jawa Tengah dan Kompol JAP dari Polda Metro Jaya. Keduanya diamankan karena AKBP ES diketahui membawa uang tunai Rp 200 juta dalam tasnya saat bertandang ke Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jumat (21/6/2013) pukul 14.00.
"Sebelum masuk lift, petugas minta AKBP ES membuka tas yang dibawa. Saat tas dibuka, ada bundelan uang dua bagian yang diikat benang, kemasan 100 ribuan," terang Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2013).

Setelah memergoki ES membawa uang tunai dalam jumlah besar tersebut, petugas membawa keduanya ke gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Selatan. ES dan JAP sempat diinterogasi oleh Dittipikor Polri. Namun, menurut Ronny, hingga saat ini, belum diketahui tujuan ES membawa uang tersebut. Diduga uang tersebut untuk menyuap petinggi Polri.

Temuan uang itu, terang Ronny, masih dalam penyelidikan dan belum masuk dalam ranah tindak pidana. Kasus yang terjadi pada Jumat itu baru dibeberkan Polri pada Selasa ini. Ronny pun membantah pihak Polri berupaya menutupi kasus tersebut.

"Dittipikor berjanji untuk terus untuk menajamkan hasil penyelidikannya terhadap kemungkinan adanya pidana temuan uang Rp 200 juta. Apabila ada hasil penyelidikan yang berikan bukti perbuatan pidana, itu akan disampaikan," terang Ronny.

AKBP ES diketahui menjabat Wadir Sabhara Polda Jateng dan Kompol JAP merupakan personel Biro SDM Polda Metro Jaya. Sebelumnya, informasi yang beredar, AKBP ES datang ke Gedung Utama Mabes Polri untuk melakukan suap pada pejabat tinggi di Polri. ES diduga melakukan suap untuk mendapatkan jabatan tertentu. Adapun Kompol JAP diduga sebagai penghubung AKBP ES ke pejabat tinggi Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com