Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Siti Fajriah Masih Mandek

Kompas.com - 05/06/2013, 13:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemeriksaan terhadap mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Siti Fajriah hingga kini masih mandek. Pasalnya, kondisi kesehatan Siti Fajriah masih belum memungkinkan untuk diperiksa. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meminta pendapat pembanding (second opinion) terkait kondisi Siti itu, tetapi hasilnya masih belum diketahui.

"Hasil pemeriksaan kondisi kesehatan Siti Fajriah sementara, bahwa saat ini kondisi terperiksa adalah tidak cakap atau istilahnya tidak kompeten untuk menjalani pemeriksaan dalam rangka penyelidikan hukum, karena kesiapan fisik dan mentalnya," ujar Ketua KPK Abraham Samad di Kompleks Parlemen, Rabu (5/6/2013).

Dengan kondisi itu, Abraham mengatakan, hingga kini KPK masih belum bisa memeriksa Siti. Belum diperiksanya Siti juga menyebabkan KPK belum bisa mengeluarkan surat perintah dimulainya penyidikan terhadap Siti sebagai landasan formal penetapan tersangka.

"Kami belum bisa mengeluarkan sprindik SCF berdasarkan pemeriksaan tim dokter IDI," ungkap Abraham.

Abraham menegaskan bahwa KPK tidak pernah takut atau gentar sedikit pun untuk menetapkan orang sebagai tersangka asalkan terpenuhi dua alat bukti.

"Jangan khawatir bahwa kasus ini terus dikembangkan," ucapnya.

Abraham menyebutkan, tidak hanya kasus Century yang lama perkembangannya, masih ada kasus korupsi yang lebih lama lagi seperti kasus Damkar. Selama tiga tahun, kata Abraham, KPK baru bisa menemukan pelaku utama kasus itu, yakni Hari Sabarno.

KPK menyidik kasus Century dengan menyatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya dan Siti Fajriah sebagai pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban hukum. Keduanya diduga melakukan penyalahgunaan wewenang terkait pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) untuk Bank Century dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik.

Hingga kini, KPK sudah memeriksa 37 orang saksi pada tahap penyidikan. Salah satu saksi yang diperiksa yakni mantan Menteri Keuangan Sri Mulyadi Indrawati beberapa waktu lalu. KPK mengaku menemukan informasi baru dari pemeriksaan itu. Abraham juga sempat menyatakan, keterangan Sri ini dapat mengungkap pelaku intelektual kasus Century, tetapi masih perlu disempurnakan dengan keterangan Budi Mulya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Nasional
    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Nasional
    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Nasional
    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    Nasional
    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Nasional
    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

    Nasional
    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com