Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Soesatyo Akui Bertemu Djoko Susilo di Resto Basara

Kompas.com - 31/05/2013, 14:25 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo mengakui ikut dalam pertemuan di Restoran Basara, Menara Summitmas, Jakarta, yang dihadiri Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo. Menurut Bambang, pertemuan itu hanya membicarakan Undang-Undang Lalu Lintas. Hadir pula dalam pertemuan itu, anggota DPR Herman Hery, dan Aziz Syamsuddin.

“Makan di Basara, dan sudah saya ceritakan, saya tidak tahu urusan yang lain-lain. Saya ada di sana, Herman Herry, Azis, Pak Djoko, tidak membicarakan hal lain kecuali undang-undang lalu lintas,” kata Bambang, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (31/5/2013), seusai menyampaikan data terkait kasus bail out Century kepada KPK.

Politisi Partai Golkar ini membantah ada pembicaraan seputar permintaan uang dari anggota DPR terkait anggaran Kepolisian dalam pertemuan tersebut.

“Soal kardus segala macam, saya enggak tahu,” ujarnya.

Ihwal pertemuan di Basara ini terungkap melalui kesaksian mantan anak buah Djoko, Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) beberapa waktu lalu. Selain pertemuan di Basara, Teddy menyebut pertemuan juga berlangsung di Plaza Senayan.

Menurut Teddy, Djoko memerintahnya untuk memberikan empat kardus berisi uang Rp 4 miliar kepada politisi di Senayan. Uang untuk anggota Badan Anggaran itu dikoordinasi Muhammad Nazaruddin. Selain bertemu Nazaruddin, Teddy juga bertemu dengan anggota DPR lain, yaitu Bambang Soesatyo, Aziz Syamsuddin, Herman Hery, dan Desmond Mahesa.

“Menggunakan mobil Wasis (ajudan Djoko), saya ke sana (restoran di Plaza Senayan) karena pernah ketemu di Basara. Yang menerima di Plaza Senayan itu sopir dan ajudan, sesudah bertemu Aziz Syamsuddin dan Bambang Soesatyo,” kata Teddy menjelaskan penyerahan uang itu.

Namun, menurut Teddy, uang empat kardus itu tidak terkait proyek simulator SIM. Pemberian uang ini, kata Teddy, sesuai dengan arahan Nazaruddin yang menawarkan bantuan untuk menggolkan anggaran Kepolisian senilai Rp 600 miliar.

Sementara, Bambang mengatakan, informasi yang disampaikan Teddy ini sudah dibantahnya di hadapan penyidik KPK. Bambang pernah diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi simulator SIM.

“Saya siap dipanggil kapan saja, siap memberikan keterangan atas semua tuduhan itu. Sebelumnya kan saya sudah dikonfrontasi dengan Teddy soal itu, jadi enggak ada sesuatu yang baru,” ucapnya.

Dia pun mempersilakan KPK menelusuri kebenaran pengakuan Teddy tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

    Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

    Nasional
    Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

    Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

    Nasional
    Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

    Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

    Nasional
    Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

    Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

    Nasional
    PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

    PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

    Nasional
    Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

    Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

    Nasional
    Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

    Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

    Nasional
    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Nasional
    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

    Nasional
    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Nasional
    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com