Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Demokrat: SBY Sangat Layak Dapat Penghargaan

Kompas.com - 28/05/2013, 13:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penghargaan World Statesman Award dari organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (ACF) dinilai sangat tepat dan layak diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Alasannya, Presiden SBY dianggap terus mendorong pluralisme di Indonesia.

"Ide, dorongan, dan semangat SBY terus-menerus dalam menjaga pluralisme tanpa henti," kata Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin di Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Didi menyalahkan para penyelenggara negara, khususnya di daerah, terkait masih adanya konflik sosial. Mereka, kata dia, belum paham instruksi Presiden dalam penanganan konflik sosial berlatar belakang agama.

"Bahkan, terkesan mengabaikan potensi konflik yang ada. Payung hukum untuk penanganannya yang sudah disediakan tidak digunakan," kata anggota Komisi III DPR itu.

Didi menambahkan, dalam menjaga pluralisme, Presiden SBY tentu tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak juga harus memberi contoh yang menjunjung tinggi keberagaman dalam kehidupan.

"Janganlah lupa sejarah. Bangsa ini dibangun sejak awal karena kekuatan keberagaman. Kalau masih ingin ada Indonesia, mari kita jaga bersama pluralisme yang menjadi tanggung jawab kita semua," pungkas Didi.

Seperti diberitakan, Presiden SBY akan menerima penghargaan dari ACF di New York, Amerika Serikat, akhir bulan ini. Di AS, SBY sebenarnya menghadiri pertemuan ke-5 Panel Tingkat Tinggi mengenai Agenda Pembangunan Pasca-2015.

Pasca-pemberitaan rencana pemberian penghargaan itu, berbagai pihak mengkritik. Mereka mengaitkan masih terjadinya berbagai intoleransi yang dialami kelompok minoritas. Penyelesaian masalahnya pun tidak tuntas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com