Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 25 Caleg DPR Terdaftar Lebih Satu Dapil

Kompas.com - 06/05/2013, 21:20 WIB
Nina Susilo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — KPU menemukan sekitar 25 calon anggota DPR yang terdaftar di lebih dari satu daerah pemilihan atau lebih dari satu partai politik. Selain itu, banyak sekali caleg yang belum melengkapi berkas. Hal ini terungkap dalam rapat pleno KPU yang diselenggarakan, Senin (6/5/2013), mulai tengah hari sampai petang di Jakarta.

"Caleg ganda sekitar 25 orang. Ada yang terdaftar di 2 daerah pemilihan, lebih dari 1 partai, ada juga yang terdaftar sebagai caleg DPR dan caleg DPD," kata anggota KPU, Arief Budiman. Selain itu, banyak sekali caleg yang juga belum melengkapi berkas-berkas persyaratannya.

Kekurangan berkas dan caleg tak memenuhi syarat akan disampaikan KPU kepada partai-partai politik peserta Pemilu Selasa (7/5/2013) pagi. Selain itu, mengantisipasi kemungkinan parlemen yang kurang siap bertugas setelah Pemilu 2014, setiap anggota dewan yang terpilih semestinya menyediakan waktu untuk mengikuti pelatihan. Hal ini setidaknya akan mempersiapkan anggota legislatif menghadapi berbagai tugasnya.

Wakil Direktur Center for Election and Political Party (CEPP) Universitas Indonesia Reni Suwarso, Sabtu (4/5/2013), seusai rapat kerja CEPP di Depok, menjelaskan, masalah kualitas caleg dihadapi sejumlah negara. Bahkan, di negara maju, caleg tidak berkualitas tetap ada kendati jumlahnya sedikit. Untuk Indonesia yang masih membangun demokrasi, perlu terobosan-terobosan untuk mendongkrak kualitas para caleg.

"Setiap warga negara punya hak memilih dan dipilih. Namun, kami mendorong anggota legislatif yang terpilih untuk mengikuti pelatihan sebelum mulai bekerja. Di Amerika Serikat pun, anggota Senat wajib pelatihan di kampus selama enam bulan (dengan penyesuaian tingkatan yang diikuti)," tuturnya.

Pelatihan akan mempersiapkan anggota terpilih menghadapi berbagai prosedur di DPR, proses legislasi, atau pengawasan pemerintahan. Selain itu, Reni juga menempatkan mahasiswa-mahasiswanya dalam program magang untuk memperkuat kapasitas anggota-anggota DPR.

Mahasiswa bisa membantu memberikan opini segar sambil belajar politik praktis. Beberapa langkah terobosan ini dirasa mampu mengatasi masalah kualitas parlemen. Apalagi, caleg yang ditawarkan partai-partai politik berasal dari latar belakang yang sangat bervariasi mulai aktivis partai, aktivis LSM, pengusaha, mantan birokrat dan mantan anggota TNI/Polri, serta selebritas.

Pengajar Pascasarjana di FISIP UI, Abdul Aziz, menambahkan, tradisi menawarkan caleg dari kalangan artis, bekas pejabat, serta keluarga sudah berulang-ulang terjadi. Dari pengalaman yang ada itu, masyarakat tidak bisa berharap banyak dengan kualitas parlemen hasil Pemilu 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com