Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayu Azhari Pernah Diundang Fathanah ke Acara Partai

Kompas.com - 01/05/2013, 12:06 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Khadijah Azhari, yang lebih dikenal dengan Ayu Azhari, memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (1/5/2013). Ayu akan diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang rekomendasi kuota impor daging sapi dengan tersangka Ahmad Fathanah.

Saat tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 10.40 WIB, Ayu mengaku kenal dengan Ahmad Fathanah. Dia mengaku mengenal Fathanah sekitar November-Desember tahun lalu.

Menurut Ayu, Fathanah yang juga orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq itu pernah menghubunginya untuk urusan pekerjaan.

"Dia pernah menghubungi saya untuk urusan pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan. Saya kenal dia baru, tapi mungkin dia sudah kenal saya lama, tahu dari televisi mungkin," ungkap Ayu.

Saat itu, Ayu mengaku diundang Fathanah ke suatu acara terkait pekerjaannya. Meski tidak menyebut nama acaranya, Ayu mengatakan, undangan itu berkaitan dengan partai dan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

"Undangannya ada di beberapa tempat di Pacific Place, Plaza Indonesia," tambah Ayu.

"Dia menghubungi saya tapi belum jadi. Dia SMS dan ada kaitan dengan pekerjaan saya," kata Ayu lagi.

KPK memeriksa Ayu karena dianggap tahu seputar dugaan pencucian uang yang menjerat Fathanah. Adapun Fathanah merupakan orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Selain menjadi tersangka TPPU, Fathanah juga ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah rekomendasi kuota impor daging sapi.

Fathanah diduga bersama-sama Luthfi menerima uang dari PT Indoguna Utama. Kasus ini berawal saat Fathanah tertangkap KPK di Hotel Le Meridien bersama seorang mahasiswi bernama Maharany Suciyono.

Dalam pengembangannya, KPK menjerat Fathanah dengan TPPU dan menyita sejumlah aset miliknya. Aset milik Fathanah yang disita KPK adalah empat mobil mewah, yakni Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi B 1739 WFN, Toyota Alphard dengan nomor polisi B 53 FTI, Mercedes Benz C200 dengan nomor polisi B 8749 BS, dan FJ Cruiser dengan nomor polisi B 1330 SZZ.  Setelah Ahmad Fathanah, KPK juga menjerat Luthfi dengan pasal TPPU.

Ikuti perkembangan kasus ini dalam topik:
"Skandal Suap Impor Daging Sapi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com