Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Luar Biasa Pak Dahlan, Manggilnya Harus Lewat Presiden..."

Kompas.com - 10/04/2013, 14:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lontaran sindiran dilayangkan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/4/2013). Rapat ini membahas tentang tenaga alih daya, yang juga dihadiri Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Namun, sindiran dan celetukan anggota Dewan lebih banyak dilontarkan untuk Dahlan yang berulang kali menolak hadir dalam rapat tersebut karena alasan bukan mitra kerja Kementerian BUMN.

"Luar biasa Pak Dahlan ini, memanggil saja harus lewat Presiden," sindir Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning, sesaat sebelum rapat dimulai.

Sindiran Ribka tak hanya berhenti di situ. Ia pun kemudian menceritakan bagaimana sejumlah anggota Komisi IX mencari-cari Dahlan hingga ke kediaman mantan Direktur Utama PT PLN tersebut. "Bukan hanya Pak Dahlan saja yang suka naik ojek. Saat bapak jadi buronan DPR, kita juga naik ojek hanya untuk ketemu Pak Dahlan. Saat-saat itu akhirnya datang juga hari ini," kata politisi PDI Perjuangan ini. 

Menanggapi hal itu, Dahlan pun hanya tersenyum dan mengangguk-angguk. Belum selesai Ribka bercerita tentang sulitnya memanggil Dahlan untuk rapat, anggota Dewan yang lain pun melontarkan celetukan. "Makanya Pak, jangan sibuk nyapres saja," kata salah seorang anggota Dewan.

Setelah Muhaimin Iskandar tiba, rapat pun akhirnya dibuka oleh Ribka Tjiptaning. Dalam rapat ini, Dahlan menjelaskan tentang persoalan tenaga alih daya yang selama ini terjadi di BUMN. Seperti dalam rapat dengan Komisi VI, Dahlan juga mengusulkan perlunya BUMN khusus yang dibuat untuk menampung para tenaga alih daya itu sebelum menjadi karyawan tetap di perusahaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com