Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Akui Temui Importir Daging

Kompas.com - 14/03/2013, 20:29 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono mengaku hanya satu kali ikut dalam pertemuan antara mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq dengan pihak pengusaha importir daging yang diwakili Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elisabeth Liman. Hal ini disampaikan Suswono seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi selama kurang lebih sembilan jam sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi kepengurusan kuota impor daging sapi, Kamis (14/3/2013).

“Oh tidak ada (pertemuan lagi), sekali saja pertemuan,” kata Suswono. Lebih jauh dia mengungkapkan, tidak ada pembahasan mengenai penambahan kuota impor daging sapi dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu tersebut.

Hal yang terjadi dalam pertemuan itu, kata Suswono, hanyalah perdebatan mengenai data potensi sapi lokal. Saat itu pihak pengusaha menyalahkan data yang dikeluarkan Kementan. “Saudara Eliz menyampaikan data yang menyalahkan data yang dikeluarkan Kementan. Jadi itu saja, sekali lagi kita bicara soal perdebatan data saja, enggak ada pembicaraan soal kuota impor,” ungkap Suswono.

Politikus PKS ini pun mengaku tidak ada pertanyaan baru yang diajukan penyidik KPK. Selama pemeriksaan hari ini, Suswono mengaku hanya melengkapi data dan memperjelas keterangannya mengenai pertemuan di Medan.

Sementara informasi dari KPK menyebutkan, Suswono dikonfirmasi mengenai pemberian kuota impor daging sapi yang berkaitan dengan kewenangannya selaku Mentan. Suswono diduga ada dalam pusaran kasus dugaan korupsi terkait impor daging sapi tersebut.

Dugaan muncul karena Kementan adalah pihak yang menyiapkan kuota impor daging sapi. Perusahaan yang terpilih mengimpor daging sapi harus mendapatkan rekomendasi dari kementerian ini. Selain itu, Suswono berasal dari partai politik yang sama dengan Luthfi.

KPK menduga Luthfi "menjual" pengaruhnya untuk mengintervensi pihak Kementan. Meskipun bukan anggota Komisi IV DPR yang bermitra dengan kementerian ini, posisi Luthfi saat itu sebagai Presiden PKS dianggap memiliki pengaruh besar jika dikaitkan dengan Suswono.

Pemeriksaan Suswono ini merupakan yang kedua kalinya setelah KPK memeriksa petinggi PKS itu pada pertengahan bulan lalu. Juru Bicara KPK Johan Budi sebelumnya mengungkapkan, pemeriksaan Suswono kembali dijadwalkan untuk mengonfirmasi keterangan tersangka maupun saksi yang sudah diperiksa. “Memang ada keterangan, setelah diperiksa sebagai saksi beberapa waktu lalu, ada keterangan-keterangan lagi, baik dari saksi atau tersangka, penyidik memerlukan kembali keterangan dari Pak Menteri Pertanian,” ujar Johan.

Dalam kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi, KPK menetapkan Luthfi dan tiga orang lainnya sebagai tersangka. Tiga tersangka selain Luthfi adalah teman dekat Luthfi, Ahmad Fathanah, serta dua Direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Luthfi dan Fathanah diduga menerima Rp 1 miliar dari Juard dan Arya terkait kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com