JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mengundang para tokoh dengan latar belakang militer, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kini mengundang para tokoh agama. Sebanyak 13 perwakilan organisasi masyarakat keagamaaan yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bertemu Presiden di Kantor Presiden di Jakarta, Kamis (14/3/2013) sore.
Ormas tersebut, yakni Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al-Irsyad, Al-Islmiyah, Arrobithoh Al-Alawiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Mathlaul Anwar, Attihadiyah, Azikra, Al-Wasliyah, IKADI, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Dewan Da'wah Islamiyah.
Mereka datang dengan dipimpin Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj. Di awal pertemuan, Said mengatakan bahwa tugas Presiden memang berat dan akan semakin berat ke depannya. Menurut dia, pihaknya tidak akan terpengaruh dengan gonjang ganjing politik. Urusan politik, kata dia, adalah urusan partai politik.
Mereka pun berpendapat akan tetap berada di atas konstitusi. "Kami dibelakang bapak Presiden sampai 2014. Mudah-mudahan khusnul khotimah," kata Said.
Sebelumnya, Presiden mengundang mantan Danjen Kopassus yang kini menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Berikutnya, tujuh Jenderal Purnawirawan, yakni Letnan Jenderal (Purn) Luhut Binsar, Jenderal (Purn) Subagyo HS, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Letjen (Purn) Agus Widjojo, Letjen (Purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen (Purn) Sumardi, dan Letjen (Purn) TNI Suaidi Marasabessy.
Tujuh Jenderal mengaku menerima informasi adanya upaya agar pemerintahan SBY-Boediono tidak berjalan hingga di akhir masa jabatan di 2014 . Menurut mereka, tidak pantas jika ada pemikiran inkontitusional untuk menjatuhkan pemerintahan.
"Itu adalah pemikiran segilintir manusia yang menurut saya tidak pantas. Kami mendengar itu, kami merespon dengan keras bahwa itu pikiran yang tidak wajar. Tidak ada alasan satu pun yang kuat untuk itu bisa dilaksanakan," kata Luhut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.