JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dipersilakan untuk buka-bukaan membongkar hal-hal yang tidak baik di lingkungan partai. Pengalamannya di dunia politik, khususnya setelah bergabung dengan lingkaran satu Partai Demokrat, akan sangat menentukan keberlanjutan partai itu.
"Anas itu tipikal 'pembunuh' yang santun. Dia bisa tersenyum sambil bilang 'mari kita bunuh dengan saksama dan terukur'," kata Direktur Utama PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, di Jakarta, Selasa (26/2/2013).
Berbicara dalam forum 2013 Wealth on Wealth Briefing yang digelar Standard Chartered Bank, Eep menyatakan, Anas sangat mengetahui seluk-beluk Partai Demokrat. "Anas mendampingi Hadi Utomo selama lima tahun sebelum menjadi ketua umum. Setelahnya, ia didampingi Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) sekitar 2,5 tahun. Dengan fakta itu, akan seperti apa nanti yang diungkapkannya karena dia tahu sedemikian banyak," kata Eep.
Hadi Utomo adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat. Dia adalah kakak ipar Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya, dukungan agar Anas melakukan buka-bukaan disampaikan pihak Partai Demokrat dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat Muhammad Rahmad menyatakan, Anas bakal buka-bukaan untuk kasus lain.
"Saya yakin Mas Anas bersifat negarawan. Kalau memang ada hal-hal yang tidak baik, silakan, jika ada sesuatu yang dibongkar, silakan. Namun, satu hal, Mas Anas (dalam pidatonya Sabtu lalu) tidak menyebut sama sekali Nazaruddin," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie, yang juga anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Senin, di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.