Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Tahun Politik, Masyarakat Harus Cerdas

Kompas.com - 24/02/2013, 21:08 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tahun 2013 dan 2014 menjadi tahun politik yang bisa memanaskan kondisi masyarakat Indonesia. Untuk itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat berpikir cerdas memaknai setiap peristiwa yang terjadi pada tahun politik tersebut.

"Biasanya tahun-tahun seperti ini (tahun politik) suhu politik akan menghangat atau bahkan memanas. Kompetisi politik akan terjadi di seluruh tanah air. Maka kita harus sadar politik agar bisa terjadi politik yang amanah dan mencerdaskan," kata Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Hall D II JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (24/2/2013).

Presiden yang akrab disapa SBY ini juga meminta masyarakat untuk selalu menghormati proses pemilihan umum. Hak setiap warga untuk memilih juga harus dihormati supaya tidak terjadi politik yang hanya memberikan pengaruh buruk seperti kegaduhan, keributan, dan pertentangan antara beberapa kelompok dan golongan.

Lanjut dia, walaupun tahun 2013 menjadi tahun politik yang bisa mempengaruhi suhu politik di Indonesia, presiden mengharapkan politik mampu memberikan pengaruh baik dan menjadikan masyarakat Indonesia lebih cerdas.

Tahun 2014 mendatang merupakan tahun pemilihan baik anggota DPR, MPR, DPD, presiden, maupun wakil presiden. Untuk itu, masyarakat harus menjaga kekompakan untuk mencegah terjadinya keributan di tanah air.

Demi menjaga kemanan tersebut, kata SBY, kesejahteraan masyarakat menjadi hal utama yang harus dipikirkan oleh pemerintah. Jika kebutuhan masyarakat terpenuhi, baik sandang, pangan, maupun pekerjaan, perubahan suhu politik tidak akan menyebabkan perbuatan yang anarkis oleh masyarakat.

Sebelumnya, Presiden SBY mendatangi perayaan Cap Go Meh di JIExpo yang dilaksanakan oleh Forum Bersama Indonesia Tionghoa. Acara tersebut juga dihadiri oleh menteri-menteri kabinet bersatu jilid 2 seperti Muhammad Nuh sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com