Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dana Bencana, Supomo Akui Temui Pejabat BPBD

Kompas.com - 19/02/2013, 16:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat Supomo mengaku kenal dengan M Sukarya, mantan pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ia pun menuturkan pernah bertemu Sukarya satu kali di ruangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada tahun 2010 silam.

"Saya memang kenal sepintas dengan Sukarya. Tapi saya tidak pernah memberikan bantuan tawaran apa pun ke mereka," ujar Supomo, Selasa (19/2/2013) usai diperiksa Badan Kehormatan DPR, di Kompleks Parlemen Senayan.

Sebelumnya, Sukarya melaporkan Supomo bersama dua staf ahlinya yaitu Haris Hartoyo dan Dikdik ke BK DPR beberapa waktu lalu. Sukarya mengaku sempat bertemu dengan Supomo bersama staf ahlinya yang menawarkan bantuan kepengurusan dana bencana. Pertemuan itu kemudian berlanjut dengan adanya aliran dana senilai Rp 1,2 miliar kepada tenaga ahli Supomo, Haris Hartoyo.

BK, kata Ketua BK M Prakosa, akan menyelidiki hubungan antara Sukarya dengan Supomo. Menurut Supomo, ia memang pernah bertemu satu kali dengan Sukarya pada tahun 2010 silam di ruang kerjanya di DPR. Tetapi, ia membantah hendak mengurusi dana bencana Cianjur.

"Saya bilang kalau mau urus anggaran bencana langsung saja ke BNPB," ucapnya.

Saat itu, Supomo mengaku mengingatkan Sukarya agar tidak bermain-main dengan anggota Dewan. "Saya melarang dia, jangan main-main dengan anggota Dewan. Jadi saya tidak ada tawar-menawar sama dia. Dia meminta saya, tapi saya tidak mau," kata Supomo.

Supomo pun membantah dirinya dikaitkan dengan rekan satu partainya, Gondo Radityo Gambiro. Sebelumnya Gondo juga disebut-sebut membantu Supomo untuk mengurusi dana bencana Cianjur melalui staf ahli keduanya. Gondo yang merupakan anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Demokrat ini juga merupakan anggota Badan Anggaran.

Dikabarkan, Supomo meminta bantuan Gondo karena memiliki koneksi langsung mengantur anggaran. "Tidak benar itu. Menerima ajakan dia (Sukarya) saja nggak ada," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com