Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutan Ingatkan Kader Demokrat yang Kritik Seniornya

Kompas.com - 11/02/2013, 12:00 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan, keputusan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono harus dipatuhi seluruh kader. Jika masih ada kader yang mengkritik para politisi senior Demokrat, Sutan menudingnya sebagai politisi yang tidak cerdas dan santun.

"Itulah yang tidak cerdas. Ngapain komentar kita-kita sendiri? Jangan saling berkicau dan menyampaikan isi rumahnya Demokrat ke luar. Ini enggak cerdas, kadang-kadang enggak santun, dan enggak karuan," ujar Sutan, Senin (11/2/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Sutan menganalogikan perbedaan orang awam dengan politisi dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, orang awam mengungkapkan segala sesuatu dengan apa adanya. "Sementara, orang politik, berkatalah yang benar, tapi semua yang benar tidak perlu kau katakan," ujar Sutan.

Ketua Komisi VII DPR ini pun kembali mengingatkan para kader di daerah untuk memahami isi keputusan Majelis Tinggi yang diambil pada Jumat (8/2/2013) lalu. Keputusan Majelis Tinggi menyatakan SBY akan mengambil alih seluruh wewenang Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum. Jika ada yang menolak, seperti diungkapkan SBY, agar meninggalkan Demokrat.

"Dari dulu kan Pak SBY bilang begitu. Kalau tidak setuju silakan keluar. Tapi enggak ada juga yang meninggalkan. Harus dipahami bahwa semua tindakan ini dilakukan untuk menyelamatkan partai," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah kader Demokrat mengkritisi langkah para politisi senior partai ini, terutama Jero Wacik. Jero Wacik selaku Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat sempat mengutarakan Anas lebih baik mundur. Sekretaris DPD Partai Demokrat Irfan Gani pun langsung menuding Jero aneh.

"Yang aneh cuma Pak Wacik saja itu. Makanya, ini saya minta supaya semua kader Demokrat menahan libido politik dan syahwat politiknya untuk mengurus hal-hal yang sifatnya konsolidasi internal daripada buang tenaga untuk hal lain," kata Irfan.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Kemelut Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com