Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Dur Pelopor Partai Islam Terbuka

Kompas.com - 10/02/2013, 18:27 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai pribadi yang berpihak pada pluralisme dan minoritas. Almarhum Gus Dur yang merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga memelopori partai Islam yang terbuka yang menerima kader non muslim.

"Dalam konteks demokrasi paska reformasi, Gus Dur menyatakan PKB sebagai partai terbuka dengan simbolisnya merekrut orang minoritas ke dalam, merekrtut juga kader agama selain Islam," kenang Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edi di Dapur Selera, Jakarta, Minggu (10/2/2013).

Menurut Edi, langkah Gus Dur tersebut menjadikan partai Islam menjadi dinamis. Sebelumnya, partai Islam memang dikenal sebagai parpol yang statis. Pada masa Gus Dur menyatakan PKB sebagai partai terbuka, partai Islam lainnya tetap konsisten dengan kestatisannya.

Kebijakan Gus Dur itu, kata Edi, menjadikan garis perjuangan PKB sebagai parpol Islam yang ke-Indonesia-an. "Sementara parpol Islam lain konsisten, PKS lalu juga akhirnya menjadi partai terbuka," tuturnya.

Sementara, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkiefirmansyah menilai partainya menjadi terbuka karena posisi parpol Islam di alam demokrasi liberal tidak mudah. Menurutnya, demokrasi liberal menjadikan parpol hanyut dalam sistem pemasaran atau marketing.

Parpol Islam pun, lanjutnya, harus berjuang keras meyakinkan konstituen dari berbagai latar belakang pada pemilu. "Dan proses marketing itu butuh investasi yang mahal. Oleh karena itu ini tantangan juga bagaimana membuat cost and power itu bisa seimbang. Mudah-mudahan ada cukup waktu meyakinkan pemilih dengan keterbatasan finansial yang ada," kata Zulkiefirmansyah.

Belum rasakan efek partai terbuka

Lukman Edi mengatakan, PKB sampai kini belum merasakan efek dari perjuangan Gus Dur yang menjadikan partainya menjadi terbuka. Pasalnya, golongan minoritas yang diharapkan memilih PKB ternyata tidak memilihnya.

"Tapi itulah kontribusi PKB, kami tak hitung kuantitasnya," tegas Edi.

Edi mengatakan, dalam upaya memenangkan pemilu PKB terus merapatkan barisan internal partai. Langkah itu salah satunya adalah merekrut Raja Dangdut Rhoma Irama. Kebijakan merekrut Rhoma karena selama pasar potensial pemilih PKB sedang mati suri.

"Oleh karena itu kemudian dengan prinsip perjuangan yang tak berubah, aktivitas PKB merekrut kembali potensi captive market ini kembali. Sebab kaum minoritas menyumbang suara kecil di pemilu meskipun kami tetap memperjuangkan kaum minoritas itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com