Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Cium Aroma Kemenangan PKS pada Pemilu

Kompas.com - 08/02/2013, 03:50 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhamad Anis Matta mencium aroma kemenangan pada Pemilihan Umum 2014. Ia yakin partainya dapat mengatasi problem partai setelah Presiden PKS sebelumnya, Luthfi Hasan Ishaaq, ditetapkan sebagai tersangka kasus suap daging sapi impor.

"Saya mencium aroma kemenangan. Kami yakin akan mampu melewati critical moment, maksimal sampai April mendatang. Setelah itu, PKS akan take off," ujarnya saat menggelar roadshow konsolidasi akbar di Yogyakarta, Kamis (7/2/2013) malam.

Anis menyatakan, kasus yang membelit internal partai menjadi pelecut dalam memperbaiki tataran elite maupun kader partai. Untuk itu, PKS mengadakan roadshow yang diikuti 70 pimpinan dan anggota Dewan Pimpinan Pusat dengan tujuan mengumpulkan energi dalam melakukan perubahan besar ke depan.

"Masih ada 15 bulan sebelum Pemilu 2014. Saya pikir, waktu ini cukup untuk terus membangun konsolidasi di tingkat kader," ujar Anis optimistis.

Keseriusan dalam membangun soliditas partai pun ditunjukkan Anis dengan mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR. Anis akan fokus mengurus partai yang saat ini tengah limbung diterpa kasus suap dalam proyek pengadaan daging sapi impor. Adapun mengenai masalah hukum yang menjerat Luthfi, Anis menyerahkannya kepada tim profesional agar segera diselesaikan.

"Kami serahkan saja proses hukumnya, tidak ada masalah. Sekarang kami akan jalan terus dengan agenda-agenda yang ada. Kami pun relatif tidak punya waktu untuk bereaksi terhadap tudingan orang luar," katanya.

Ketua DPW PKS DIY Sukamta mengatakan, acara ini merupakan agenda akbar PKS DIY untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi seluruh kader dan simpatisan PKS DIY. Menyongsong Pemilu 2014, PKS kini giat membangun kekokohan dan kesolidan kader akar rumput.

"Ke depan, kerja-kerja besar akan banyak menyita waktu, tenaga, dan seluruh sumber daya. Konsolidasi ini dalam upaya menghimpun semangat untuk siap bekerja penuh memenangkan Pemilu 2014 yang sudah di depan mata," ujar Sukamta.

Ia mengatakan bahwa kunjungan Anis Matta sebagai presiden baru PKS setelah Luthfi mundur merupakan penguatan internal PKS atas guncangan tuduhan kasus suap baru-baru ini. Sukamta yakin partainya dapat meraih posisi tiga besar pada pemilu tahun depan.

Hari ini, Jumat (8/2/2013), konsolidasi kader akan dilakukan di Gedung Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta. Pada acara ini, Anis akan menyampaikan orasi politiknya di hadapan kader dan simpatisan. (Yaspen Martinus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com